Kadis Pendidikan Solsel: Sekolah Direncanakan Dimulai 13 Juli Mendatang

Penulis: Marjeni Rokcalva

PADANG ARO - Persiapan memasuki tatanan baru atau New Normal menghadapi pandemi Covid-19 juga disikapi oleh Dinas Pendidikan Kab. Solok Selatan. Beberapa persiapan terus dirampungkan sebagai strategi dalam menghadapinya, khususnya terkait sektor pendidikan.

Untuk mempersiapkan itu, pada Senin besok, 8 Juni 2020, seluruh tenaga pengajar dan jajaran lain di dinas pendidikan diinstruksikan untuk kembali masuk kerja. Para guru diminta untuk menyiapkan segala sesuatunya terkait kesiapan sekolah dalam menghadapi beberapa skenario yang nantinya diterapkan di sekolah

"Tentu harus ada persiapan-persiapan yang dilakukan di sekolah masing-masing. Untuk itu, Senin besok seluruh tenaga pengajar dan juga jajaran Dinas Pendidikan kita minta untuk mulai menyiapkan segala sesuatunya," terang Kadis Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, Novrizon di Padang Aro, Rabu 3/6.

Beberapa skenario menurut Novirizon juga tengah dirumuskan. Diantaranya bagaimana jam sekolah yang jelas akan berkurang dibanding hari biasanya. Termasuk perbedaan jam masuk dan jam keluar siswa.

"Bisa jadi nanti siswa di sekolah hanya selama 2 jam. Seperti SLTP misalnya, kelas VII masuk jam 7.30 pagi, kelas VIII masuk jam 8, serta kelas IX masuk jam 8.30. Pulangnya juga di jam yang berbeda. Serta tidak ada waktu istirahat. Pulang sekolah, anak langsung pulang," ujarnya mencontohkan

Untuk tingkat Sekolah Dasar juga disiapkan skenario dengan masuk bergantian. Misalkan Senin masuk, maka Selasanya mereka libur. Dan seterusnya seperti itu. Bisa juga kelas rendah dan juga TK sementara waktu belajar di rumah

Atau bisa juga beberapa sekolah lainnya diterapkan melakui pembelajaran daring (dalam jaringan). Semuanya menurut Kadis akan dipelajari

Jadwal masuk sekolah sendiri, menurut Novrizon kemungkinan dilaksanakan pada Tanggal 13 Juli mendatang, seiring dengan awal semester pada tahun ini. Namun untuk kepastian jadwal masuk sekolah ini, masih menunggu informasi resmi dari pemerintah pusat

Pada awal sekolah, diwajib melaksanakan beberapa kegiatan, diantaranya lokakarya dengan menghadirkan narasumber dg materi "new normal". Kemudian simulasi new normal di sekolah masing2 yang diawali dengan launching simulasi new normal di setiap kecamatan.

"Semua kegiatan tersebut tetap berpedoman kepada standar protokol pencegahan Covid," terangnya

Selanjutnya, besok (Kamis), pihaknya juga akan merumuskan secara detail terkait sekolah di masa tatanan baru tersebut, dengan mengikutsertakan pengawas, MKKS, PGRI, dan unsur lainnya

"Diperkirakan ada 15 orang yang akan mengikuti rapat tersebut. Tidak boleh banyak juga, karena masih masa PSBB. Termasuk juga kita akan undang dari pihak SLTA yang kewenangannya ada di propinsi," ungkapnya

Ia juga menyampaikan bahwa sekolah harus dipastikan memiliki berbagai hal terkait protokol pencegahan covid serta menggencarkan sosialisasi. Seperti halnya penyediaan air dan sabun untuk cuci tangan dan juga himbauan kewajiban pemakaian masker di sekolah, menjaga jarak, dan sebagainya

"Termasuk kita sedang merancang usulan kepada tim gugus tugas kabupaten, agar sekolah-sekolah dapat juga diberikan alat pengukur suhu badan," ucapnya. Juprianto/AA

Loading...

Komentar

Berita Terbaru