Penulis: RelKom/cg/Lex | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PANKJANG - Selama masa pandemi banyak sektor yang terkena dampak termasuk sektor pertanian yang ada di Kota Padang Panjang.
Kadis Pertanian diwakili Kabid Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Fitriadi, M, S.Pt menyampaikan, Petani merupakan ujung tombak pemenuhan kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia, di Kota Padang Panjang saat masa pandemi pemasaran produk hasil pertanian mengalami penurunan harga jual.
Sedangkan dalam produksi pertanian tidak berpengaruh signifikan, hal ini dapat dilihat di lapangan para petani tetap melakukan pertanaman dan tetap berproduksi sebagaimana biasanya.
Baca Juga
Penurunan harga produk pertanian tambah Adi, khusus pada komoditi hortikultura terutama terjadi dikomoditi cabe merah. Hal ini tergambar jelas dari fluktuatif harga pasar komoditi cabe merah keriting, dimana pada bulan Januari 2020 rata-rata harga cabe di tingkat petani adalah sebesar Rp. 33.311,-/kg namun pada bulan Mei 2020 turun menjadi Rp. 14.214,-/Kg atau turun sebesar 43%. Hal ini disebabkan karena lesunya permintaan akibat pandemi Covid-19 (usaha kuliner, rumah makan dan hotel tutup), distribusi antar daerah yang terkendala menyebabkan permintaan pasar menurun.
Sementara itu untuk komoditi bawang merah malah mengalami hal sebaliknya dimana harga jual bawang merah meningkat tajam dari bulan Januari 2020 sebesar Rp. 31.343,-/kg menjadi Rp. 44.919,-/kg pada bulan Mei 2020. Hal ini disebabkan karena produksi lokal belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Padang Panjang serta akibat berkurangnya pasokan komoditi bawang merah dari daerah pemasok (pulau jawa).
Salah satu upaya yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka memberikan stimulus bagi petani dalam kondisi pandemik ini adalah dengan memberikan bantuan berupa program Padat Karya kepada Kelompok Tani yaitu kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier di daerah Ekor Lubuk dan Sigando. Selain bertujuan untuk memperlancar pengairan di lahan petani juga memberikan tambahan pendapatan bagi anggota kelompok karena program ini dilaksanakan langsung oleh para petani.
Secara umum untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Padang Panjang tidak ada permasalahan selama pandemi ini karena produksi pangan tetap berlanjut.
"Dengan telah dimulainya tatanan hidup normal baru ini, kita juga berharap sektor pertanian tetap berperan aktif dalam pemenuhan kebutuhan pangan bagi seluruh anak bangsa dengan pendapatan yang berpihak kepada kesejahteraan petani kita ini," tutupnya. (RelKom/cg/Lex)
Komentar