Penulis: Marjeni Rokcalva
PADANG ARO - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, serta Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (PDRPI) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menggelar swab gratis secara massal di Solok Selatan.
Pengambilan sampel telah dilakukan selama 2 (dua) hari hingga kemaren (18-19 Juni), dan direncanakan terus berlangsung hingga 23 Juni mendatang.
"Pengambilan sampel uji swab sudah dilakukan selama 2 (dua) hari sejak kemarin. Dan menurut laporan dari Dinas Kesehatan, dalam 2 hari ini sudah didapatkan sampel sebanyak 556 sampel," ujar Plt. Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman di Padang Aro, Jum'at 19/6.
Uji swab massal yang dilakukan secara gratis ini menurutnya bertujuan untuk mendeteksi secara dini guna mencegah penyebaran virus ini di tengah-tengah masyarakat melalui metode pengambilan sampel dengan Multistage random sampling.
"Sampel ditetapkan secara proporsional didasarkan pada jumlah KK pada setiap kecamatan, sehingga terpilih 1645 sampel.Mudah-mudahan jumlah tersebut bisa tercapai hingga 23 Juni mendatang (Selasa)," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Solsel Novirman mengatakan bahwa dalam dua hari ini telah dilakukan pengambilan sampel sebanyak 556 sampel "Puskesmas Sungai Kalu sebanyak 18 sampel, Pakan Rabaa 27, Muara Labuh 114, Lubuk Gadang 220, Bidar Alam 25, Mercu 31, Abai 74, serta Puskesmas Pakan Selasa sebanyak 47 sampel," ujarnya rinci.
Ia menambahkan bahwa target populasi adalah warga masyarakat yang berada pada Kabupaten Solok Selatan yang ditemukan saat survei dilakukan dengan beberapa kriteria, yakni bersedia untuk diikutkan dalam survei, Usia lebih dari 40 tahun, serta banyak beraktivitas di luar rumah.
"Termasuk para tenaga kependidikan dan kesehatan, dan unsur masyarakat lain yang banyak berinteraksi di tengah masyarakat," ucapnya.
Hari ini, Sabtu (20/6/2020), juga berlangsung pengambilan sampel mulai pukul 10,00 wib. Ada yang dulakukan di puskesmas dan ada juga di nagari, " kata Novirman.
"Aksi ini, sudah barang tentu sebuah keguiatan identifikasi kemungkinan adanya warga masyarakat kita yang terpapar Covid-19. Selain itu juga dalam rang memutus mata rantai penyebaran covid-19 di daerah kita, " demikian Novirman. AA
Komentar