Penulis: Marjeni Rokcalva
SATU persatu pasangan calon gubernur-wakil gubernur yang akan maju dalam pemilihan gubernur Sumbar periode 2020-2025 melakukan deklarasi. Kemaren pasangan Nasrul Abit-Indra Catri mengumumkan diri bahwa sudah mendapat restu alias rekomendasi dari DPP Partai Gerindra. Itu artinya, untuk sementara Partai Gerindra tidak melakukan koalisi dengan partai lain di Sumbar. Kenapa sementara, karena bisa jadi ada partai yang akan bergabung, apalagi pasangan ini belum resmi mendaftar di KPU Provinsi Sumbar, jadi peluang partai lain berkoalisi masih terbuka.
Hari ini, Rabu 24 Juni 2020, pasangan Faldo Maldini-Febby Dt Bangso yang mendeklarasikan diri mendapat restu dari DPP PKB. Tentu didukung pula oleh PSI. Menarikanya, koalisi PKB dan PSI tentu belum memenuhi syarat koalisi guna mendaftar diri di KPU untuk ikut sebagai kontestan Pilkada Pilgub Sumbar 2020. Karena harus ada syarat minimal dukungan yakni 13 kursi di DPRD Sumbar. Artinya, harus ada minimal 10 kursi lagi agar pasangan ini bisa ikit Pilgub. Peluangnya, tentu melakukan koalisi besar dengan PDIP (3 kursi), Partai Nasdem (3 kursi) dan Partai Golkar (8 kursi). minimal dengan dua partai yang dimoti Golkar sehingga mendapat angka sebanyak 14 kursi. Pertanyaanya, apakah partai Golkar yang punya kursi besar mau koalisi tanpa ada kadernya di posisi gubernur atau wakil gubernur.
Menarik memang. Atau pertanyaan lainnya, apakah ketiga partai diatas mau diajak koalisi, tanpa ada kader mereka menjadi jagoan? Itu juga menjadi tanda tanya besar. PDIP, Nasdem dan Golkar, jelas punya kader terbaik. Ada Alex Indra Lukman (PDIP, mantan anggota DPR RI), ada Fauzi Bahar (Nasdem, mantan Walikota Padang). Bahkan Nasdem juga punya kader yakni Syamsu Rahim (mantan Bupati Solok dan Walikota Solok). Dan juga ada kader Partai Golkar, seperti Desra Ediwan (mantan Wabup Solok) dan Darul Siska (Anggota DPR RI).
Koalisi lain yang kabarnya semakin solid yakni PKS dan PPP (14 kursi) dengan pasangan yang diusung Mahyeldi-Audy Joinaldy. Kedua pasangan ini sudah jor joran melakukan pencitraan di tengah masyarakat.
Koalisi lain yang ditunggu adalah matangnya duet Partai Demokrat-PAN yang kemungkinan akan menyatukan H. Mulyadi dengan H. Ali Mukhni (Bupati Padang Pariaman), meski masih ada beberapa alternatif nama yang akan dipasangkan dalam duet partai dengan mengantongi 20 kursi ini (PAN dan Demokrat masing-masing 10 kursi).
Bila ini klop, ada lima pasang yang akan bertarung dalam Pilgub Sumbar 2020 ini. Yakni pasangan jalur non partai Irjen Pol Fakhrizal- Genius Umar dan 4 pasangan jalur partai politik (parpol) atau koalisi parpol.
Melihat hal, ini kita tentu berharap, parpol yang belum mengusung calon, memilih kader dan putra putri terbaik Sumbar. Sehingga nantinya akan terpilih pemimpin yang bisa membawa Sumbar keluar dari berbagai persoalan saat ini. Terutama sekali bisa membangkitkan ekonomi yang sudah terpuruk akibat pandemi Covid-19. Semoga. (***)
Marjeni Rokcalva (Pemimpin Redaksi Beritaminang.com)
Komentar