Pemko Bukittinggi Prioritaskan Anggaran 2021 Untuk Penataan Sektor Pariwisata

Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta

BUKITTINGGI - Untuk pemulihan ekonomi warga kota Bukittinggi diporak porandakan akibat pandemi virus covid-19, pemko setempat akan memberikan perhatian khusus pada sektor ekonomi tersebut di tahun mendatang.

Untuk pemulihan sektor ekonomi itu, Pemko akan mewujudkannya melalui penataan sektor Pariwisata.

Menurut Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bukittinggi Rismal Hadi kepada awak media mengatakan, Pemko saat ini tengah memfinalisasi anggaran melalui Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) yang dipriotitaskan pada pariwisata.

Baca Juga


" Dalam Penyusunan APBD tahun 2021, salah satunya akan diprioritaskan pada sektor wisata. Kami sedang bahas kerangka tiap-tiap program kerja dinas dalam RKPD. Pembahasan ini menjadi dasar dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran -- Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Setelah itu, baru masuk rancangan APBD 2021," kata Rismal, Rabu (24/6).

Dikatakannya, November nanti, RAPBD 2021 sudah harus disahkan. "Fokus Pemko Bukittinggi tahun 2021 yang utama adalah program pemulihan ekonomi akibat Covid-19. Dampak pandemi ini sangat terasa, bahkan pada tahun 2021 masih akan terasa. Karena itu pemulihan ekonomi harus prioritas," ujar Rismal.

Untuk memulihkan perekonomian di Bukittinggi, menurut Rismal, diperlukan stimulus, salah satunya sektor pariwisata. Agar sektor ekonomi lain juga cepat bergerak, maka pariwisata sebagai andalan harus diperhatikan lebih.

"Jika sektor ini pulih, akan banyak turunannya mulai dari perdagangan, transportasi dan UMKM. Jika wisatawan ramai lagi, usaha di sekitarnya akan turut membaik," jelas Rismal

Karena itu pembahasan program kerja di bidang kepariwisataan harus lebih terarah dan akurat. Program pembinaan ekonomi kreatif misalnya, diminta agar bersinergi dan sama-sama bangkit bersamaan dengan pemulihan pariwisata.

Sementara Ateh, tidak akan hanya menjadi tempat berdagang tapi jadi destinasi wisata belanja. Nb begitu juga Pemeliharaan satwa di TMSBK, dana yang dibutuhkan minimal Rp5 miliar setahun, maka harus memberikan 'output' terbaik bagi wisatawan yang datang," ungkapnya.

(Yus)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru