Penulis: Yus | Editor: Medio Agusta
BUKITTINGGI - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, Pasa Ateh Bukittinggi dibangun dengan konsep green building dan menjadi pasar percontohan di Indonesia.
Karena itu, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, sangat mengapresiasi sistem dan desain Pasa Ateh yang sangat menarik. Ada dua aspek yang langsung dikawinkan dalam Pasa Ateh ini.
Dua aspek yang disatukan dalam Pasa Ateh itu menurut Irwan Prayitno, Mal yang bersih dan nyaman dikawinkan dengan pedagang yang menjual dari UMKM, kaki lima secara tradisional. Sehingga nanti kami harap budaya tawar menawarnya tetap dipertahankan. Ini tentunya akan menjadi destiniasi wisata tersendiri bagi pengunjung nantinya," ujar Irwan Prayitno saat mengunjungi Pasa ateh Bukittinggi ,Sabtu (27/6).
Baca Juga
- Gunakan Topi Ulang Tahun, Tim Vaksinator Pemkab Pessel Suntik Siswa SD
- Wako Hendri Septa: Jika Covid-19 Melonjak, Pembangunan di Padang Terancam
- Data Terkini, Capaian Vaksinasi Covid-19 di Pessel Sebanyak 69,39 Persen
- Kejar Sasaran Vaksinasi, Pemko Payakumbuh Serius Tangani Covid-19
- Percepatan Vaksinasi Covid-19, Polres Bukittinggi Gelar Lomba Sumdarsin
Gubernur berharap, setelah berdiskusi dan musyawarah dengan pedagang Selasa depan, pada hari Kamis-nya akan dilakukan lotting penempatan pedagang.
Dalam kunjungan itu,
Gubernur Sumatera Barat didampingi Ny.Nevi Irwan Prayitno,anggota DPR RI, serta sejumlah kepala SKPD provinsi Sumbar.
Rombongan diterima langsung Wali Kota bersama Sekda, Asisten dan sejumlah Kepala OPD.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menjelaskan kepada Gubernur, Pasa Ateh mulai dibangun sejak 2018 lalu dan selesai akhir 2019, yang terdiri dari 835 petak kios di Pasa Ateh, pemegang hak sewanya sudah ada.
"InsyaAllah Selasa depan akan kita musyawarah kan terkait penempatan, penjenisan dan sewanya. Besaran sewa dari hitungan KPKNL sudah ada, nanti kita sosialisasikan dengan pedagang. Namun, kami akan siapkan pula kebijakan khusus nantinya untuk sewa beberapa bulan kedepan, karena kami sangat paham dengan kondisi pedagang dua setengah tahun terakhir," ungkap Ramlan.
(Yus)
Komentar