Penulis: RelKom/ci/Lex | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PANJANG - Memasuki proses pembelajaran di tahun ajaran baru, Walikota Padang Panjang Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano membentuk Satgas dalam pelaksanaan penerimaan siswa yang akan masuk ke pondok pesantren.
Hal itu disampaikan Wako Fadly pada rapat bersama Pimpinan Pondok Pesantren di Ruang Rapat VIP Balaikota, Kamis (9/7/2020).
Turut mendampingi Sekretaris Daerah Sonny Budaya Putra, AP, M.Si, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Syahdanur, SH, MM, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Ali Thabrani, M.Pd, Kepala Kemenag Padang Panjang Drs. Gusman Piliang, MM, Kabag Kesra Drs. Eri serta undangan lainnya.
Baca Juga
- 23 Auditor Inspektorat Pemko Padang Panjang Ikuti Pemetaan Kompetensi
- Begini Cara Pemko Padang Panjang Berupaya Pertahankan Gelar Kota Informatif
- Persiapan Penilaian Smart City, Seluruh OPD Pemko Padang Panjang Diminta Berpartisipasi Aktif
- Pemko Padang Panjang Ajak Pelaku Usaha Manfaatkan Program Sayang UMI
- Buruan! Pemko Padang Panjang Buka 71 Formasi PPPK
Dalam pertemuan tersebut, Wako Fadly mengatakan atas izin dari Gubernur Sumatera Barat, untuk Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Padang Panjang, para santri akan masuk asrama, hanya saja mereka harus melakukan tes swab.
"Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kami minta Sekda untuk membentuk Satgas, jadi sampai hasil swab nya keluar, para santri akan dikarantina terlebih dahulu," jelas Wako Fadly.
Lanjut, ditambahkan ponpes yang sudah ada menerima kedatangan santri dilakukan sesuai protokol kesehatan, terkhusus untuk santri yang berada di luar Padang Panjang, Sumbar bahkan Provinsi harus melakukan tes swab terlebih dahulu.
Disamping itu, Sekda Sonny menambahkan ponpes yang boarding school setelah penerimaan kedatangan santri selesai dan hasil swab telah keluar bisa melaksanakan pembelajaran.
"Tetapi untuk ponpes yang memiliki madrasah, tetap mengikuti keputusan dari pusat, dimana pembelajaran dilakukan secara daring," sebutnya.
Mudah-mudahan virus ini cepat berlalu dan anak-anak bisa belajar kembali seperti sebelumnya. (RelKom/ci/Lex)
Komentar