Penulis: Marjeni Rokcalva
PADANG PANJANG - Menjelang berakhirnya pelatihan Jurusan Menjahit selama satu bulan, Kepala UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Padang Panjang Disnakertrans Sumbar Suryadi Boy melakukan monitoring tentang kemajuan yang dialami peserta, Jumat (10/7/2020).
Kepala UPTD BLK Padang Panjang Disnakertrans Sumbar Suryadi Boy mengaku cukup puas atas kemajuan peserta pelatihan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh instruktur yang berpengalaman yang ada di BLK Padang Panjang.
Sebagaimana diketahui, sejak 20 Juni 2020, sebanyak dua paket pelatihan Jurusan Menjahit sesuai style institusional dilakukan di BLK Padang Panjang, hingga 20 Juli 2020 mendatang. Diharapkan usai pelatihan mereka bisa masuk dunia kerja atau melakukan usaha sendiri.
Baca Juga
Kepala UPTD BLK Padang Panjang Disnakertrans Sumbar Suryadi Boy, mengatakan, saat ini, ada dua paket Pelatihan Jurusan Menjahit yang lagi melakukan pelatihan. Pelatihan berlangsung di BLK Padang Panjang dan peserta tinggal di Mess BLK.
Disebutkan Boy, setiap paket pelatihan diikuti 16 orang peserta. Jadi, kedua peket pelatihan menjahit ini diikuti 32 peserta.
Para peserta berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Sumbar. Kali ini, peserta pelihan menjahit datan dari Kabupaten Pasaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang.
"Semua biaya ditanggung pemerintah melalui sumber Dana APBN di BLK Padang Panjang dengan 2 Paket menjahit dari tanggal 12 Juni s/d 20 Juli 2020," sebut Boy.
Suryadi Boy juga menyampaikan, setelah beberapa lama vakum akibat pandemi Covid-19 dan asrama dijadikan sebegai tempat karantina penanganan Covid-19, otomatis pelatihan tidak bisa dilakukan.
"Dan sejak berakhirnya PSBB dan memasuki new normal BLK tidak lagi jadi lokasi karantina, pelatihan tenaga kerja bisa kita lakukan kembali," sebutnya.
Kegiatan pelatihan dilakukan dengan sumber dananya dari APBD maupun APBN. Dana APBD Provinsi Sumbar, itu semuaya merupakan dalam bentuk Pokir dilaksanakan dengan pola MTU. Sedangkan dana APBN dilaksanakan dengan pola Institusional dan MTU. Hms-Sumbar/MR
Komentar