Penulis: Medio Agusta
PADANG ARO - Menyikapi telah diperbolehkannya untuk melaksanakan kegiatan tatap muka dalam proses belajar mengajar. Pengelola Widyaswara Indonesia (WI) Kabupaten Solok Selatan gelar kegiatan rapat penyusunan jadwal kuliah, dengan melibatkan seluruh unsur program studi (prodi) sekretariat dan Koordinator Sekolah Tinggi WI Solsel.
" Menyikapi akan dilaksanakannya kegiatan perkuliahan, maka WI Solsel mempersiap diri, baik untuk dosen itu sendiri maupun persiapan materi kuliah, penyusunan jadwal, dan lain sebagainya," kata Kepala Sekretariat WI Solsel, Mandra Adrika Putra, S.E.
Kegiatan yang dipandu lansung Koordinator Sekolah Tinggi WI, Dr. Syamsurizaldi,SIP,SE,MM tersebut,Kamis (20/8/2020) dihadiri juga oleh Novera Wandra, SE, MM (Ketua STIE), Zulsantoni, S.Pd, MM (Kaprodi S1 Akuntansi) Arina Sovia, SE, MM (Ketua LPMI) dan Dosen-Dosen STIE Widyaswara Indonesia," tambah Mandra, Jumat (21/8/2020).
Baca Juga
- Guru Pengajar Praktik CGP, Emi Azita Berharap, Bertambahnya Guru Penggerak Solsel
- Pengajar Pondok Pesantren, di Solok, wajib terdaftar BPJAMSOSTEK
- Pengajar Tari UNP Dr. Indrayuda: Berinovasi Melalui Gerak Tari dalam Dinamika Sosial Budaya
- SD N 20 Sei Rambutan, Punya Tenaga Pengajar Praktik dan Guru Penggerak
Dikesempatan itu, Koordinator sekolah Tinggi WI Solsel, Syamsurizaldi mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran sejatinya tidak hanya berlangsung dalam kelas, namun dibalik itu ada banyak proses proses yang harus dilakukan, bahkan sejak sebelum memulai pembelajaran dalam kelas.
Menyikapi hal itu, maka perlu kiranya melakukan beberapa persiapan mulai dari persiapan materi kuliah, penyusunan jadwal, dan sebagainya. Hal ini adalah bagian dari langkah awal mempersiapkan kegiatan pembelajaran yang baik, " tambah Syamsurizaldi.
Jadwal kuliah ini disusun dengan cukup baik menggunakan sejumlah kriteria. Misalnya dengan memperhatikan pemerataan jumlah sks atau jumlah mata kuliah dosen, memperhatikan waktu pelaksanaan pembelajaran agar tidak bentrok dengan jadwal lainnya, serta memperhatikan peraturan maksimal sks bagi dosen," terang Syamsurizaldi.
Kemajuan WI Sols kedepan hendaknya dimulai dari penetapan dosen mengajar yang harus selektif. Sebagai pertimbangan, minimal dosen mengajar duaa mata kuliah yang sesuai dengan bidang keilmuan dan jangan terlalu banyak beban mata kuliah.
Sementara itu, Ketua STIE Widyaswara Indonesia, Novera Wandra menambahkan, sekaitan dengan semangkin meningkatnya jumlah mahasiswa baru dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, kiranya kita juga perlu melakukan Micro Teaching untuk dosen.
Hal ini penting sebagi wujud usaha dari WI Solsel untuk meningkatkan performance yang menyangkut keterampilan dalam mengajar atau latihan mengelola interaksi belajar mengajar, " tambah Novera Wandra.
" Micro teaching dilakukan sebagai salah satu usaha dalam meningkatkan kualitas dosen yang profesional," katanya.
Sementara itu Arina Sovia, SE, MM (Ketua LPMI) menambahkan, dalam waktu dekat sebelum semester ganjil dimulai, pihaknya akan melakukan micro teaching dosen berdasarkan lamaran dosen yang masuk di STIE Widyaswara Indonesia.
Artinya dalam waktu dekat pihaknya akan mengirmkan surat undangan kepada calon dosen," demikian Arina Sovia. AA
Komentar