Dinas Parpora Sawahlunto, Ekonomi Kreatif Bisa Jalan Jika UMKM Penuhi Selera Pasar

Penulis: Iyos | Editor: Marjeni Rokcalva

SAWAHLUNTO - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Sawahlunto melalui Bidang Pemasaran dan Ekonomi Kreatif terus melakukan upaya membangun sistim pemasaran online melalui mitra binaan Kakodai.com untuk pengembangan usaha UMKM, tetapi pelaku dunia usaha belum siap.

Kendalanya ditingkat produsen adalah stock barang yang tidak cukup ketika ada permintaan pasar, dan juga tak mampu melayani secara delivery order. Untuk itu Bidang Pemasaran dan IndustribKreatif menghimbau perrlunya keseriusan para produsen atau pelaku UMKM untuk menyikapi keinginan pasar.

Hal itu disampaikan Tatang Sumarna, Kabid Pemasaran dan Ekonomi Kreatif, kepada beritaminang.com. Kamis (27/8/20)

Tatang melanjutkan, sesuai data ada 19 produk UMKM yang masuk ke sistim online Kakodai, yang paling siap itu adalah songket Silungkang, sementara produk lainnya berupa produk makanan dan kerajinan souvenir belum siap. Banyak faktor yang harus dilengkapi dan disiapkan para UMKM contoh masalah kemasan, kualitas produksi masa kadaluarsa dan ketersediaan barang.

Namun kami hanya bisa bergerak di produk sistim teknologi ekonomi kreatifnya, sementara pembinaan pengembangan hasil produksi ada di Dinas Koperindag. Secara lintas sektoral upaya mengembangkan tumbuhnya usaha masyarakat tersebut menjadi tanggungjawab bersama.

Rencana pengembangan pproduk UMKM itu sudah di konsolidasi dan di koordinasikan bersama dengan Koperindag, hasilnya mah oke-oke saja pada saat koordinasi dilakukan, tetapi tindakan dan implementasi yang dilakukan oleh Koperindag belum maksimal.

Untuk itu dibutuhkan bantuan institusi Dekranasda turuntangan untuk menyasar kalangan UMKM dalam memotivasi mereka agar siap menyediakan produk yang akan dipasarkan, serta serius pula menggunakan teknologi yang dikembangkan pihak Kakodai guna mempromosikan produksi para UMKM yang cukup banyak diminati pasar tersebut.

"Kalau produksi UMKM-nya tidak siap memenuhi keinginan pasar maka Kakodai sebagai wadah promosi dan pemasaran UMKM Sawahlunto tak bisa berbuat apa-apa, bahkan bisa saja Kakodai tutup dengan sendirinya. Inilah yang harus kita selamatkan bersama." Ungkap Tatang Sumarna.

Kakodai sebagai support pemasaran dan promosi produksi UMKM melalui teknologi digital di launching 1 Juli 2020 lalu. (Iyos)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru