Penulis: 4.990 | Editor: Medio Agusta
PAYAKUMBUH - Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Payakumbuh, ditutup selama lima hari kerja, terhitung dari 7 sampai 11 September 2020.
Penutupan kantor wali kota tersebut, disebabkan terpaparnya Wakil Wali Kota Erwin Yunaz bersama dua staf di setdako, dengan virus corona diasase, dalam tiga pekan terakhir.
Sekdako Payakumbuh H. Rida Ananda, menginformasikan, Minggu (6/9) malam, penutupan pelayanan di lantai dua, atau di gedung setdako itu, dalam rangka sterilisasi gedung dari virus corona.
Baca Juga
- Gunakan Topi Ulang Tahun, Tim Vaksinator Pemkab Pessel Suntik Siswa SD
- Wako Hendri Septa: Jika Covid-19 Melonjak, Pembangunan di Padang Terancam
- Data Terkini, Capaian Vaksinasi Covid-19 di Pessel Sebanyak 69,39 Persen
- Kejar Sasaran Vaksinasi, Pemko Payakumbuh Serius Tangani Covid-19
- Percepatan Vaksinasi Covid-19, Polres Bukittinggi Gelar Lomba Sumdarsin
"Mohon maaf, untuk memutus mata rantai Covid-19 itu, seluruh unsur pimpinan dan staf, dilarang masuk kantor. Semuanya, bekerja dari rumah saja atau work from home (WFH)," ucap sekdako.
Dikatakan, dari tiga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Balaikota, dikatakan Kadiskes Payakumbuh dr. Bakhrizal, dua di antaranya sudah negatif. Yaitu Wawako Erwin Yunaz dan Nesa Morena.
Wawako Erwin Yunaz, dikatakan, harus menunggu hasil SWAB terakhir. "Mudah-mudahan, dalam satu atau dua hari ini, hasil SWAB wawako keluar dengan neqatif," jelas kadiskes di tempat terpisah.
Sedangkan, Nesa Morena, setelah menjalani 14 hari karantina, staf Dalbang UPBJ itu, kedua hasil SWAB-nya sudah neqatif, atau sembuh total.
Sementara, Alex Desrianto, staf Bagian Protokol Setdako, yang diketahui positif corona, Jumat (4/9), saat ini tengah menjalani karantina mandiri di Kelurahan Payolansek, Payakumbuh Barat.
Melihat kondisi seperti itu, menurut Sekdako Rida Ananda, Wali Kota Riza Falepi, perintahkan seluruh pegawai setdako, termasuk asisten dan kepala bagian, untuk WFH.
Jika diperlukan koordinasi dengan perangkat daerah, akan dilakukan video conference melalui aplikasi Zoom.
Terhadap mal pelayanan publik (MPP), jelas Rida, tetap dibuka seperti biasa, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Kita sudah instruksikan, pelayanan dilakukan di MPP, dengan penerapan protokol kesehatan. Walau begitu, sejumlah konter juga sudah menghentikan pelayanan, seperti Imigrasi dan PT Taspen," kata Rida.
Sedangkan, BKD dan Diskominfo yang mengantor di balaikota di lantai III, masih tetap mengantor. Tapi, dengan pembagian, 50 persen pegawai kerja di rumah (WFH) dan sebagian lagi kerja di kantor.
Hingga Minggu (6/9), kasus Covid-19 di Payakumbuh, sebagai berikut; kasus konfirmasi (65), sembuh (33), isolasi (18), rawat (14), kontak erat (44), discarded (4.990). (Med)
Komentar