Penulis: rid/mr | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG - Pegulat Ranah Minang Elvi Siska ini juga menginginkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 ditutup dengan kenangan manis, dengan membawa pulang medali emas pada PON tersebut.
Karena setelah PON berakhir, ia ingin mengabdikan diri menjalankan profesi mulia menjadi tenaga pengajar dan berencana menjadi pelatih gulat. Apalagi wanita berusia 25 tahun itu, sedang mengambil perkuliahan S2 di FIK UNP.
"Semoga Allah mengabulkan doa dan harapan Ika, serta meminta doa dan dukungan masyarakat Sumbar," harap Elvi Siska, Rabu (9/9/2020).
Tekad bulat dan harapan seorang pegulat wanita potensial Tuah Sakato ini mempersembahkan yang terbaik sudah terpatri erat dalam hatinya. Mengingat dari gulat lah Ia bisa bertahan hidup dan bisa kuliah hingga S2.
Dukungan orangtua perempuan yang sudah membesarkan dirinya dan empat orang saudaranya, serta senantiasa mendukung karirnya sebagai atlet, juga membuatnya semakin terlecut untuk mewujudkan harapan itu.
"Ika dibesarkan orangtua perempuan seorang diri dengan lima anak. Karena sudah ditinggal orangtua laki laki sejak 16 tahun lalu. Dukungan orangtua lah yang membuat Ika bertahan di gulat dan bisa seperti saat ini,"urainya.
Elvi Siska yang turun di kelas 50 kg bebas putri meyakini bisa mempersembahkan medali emas untuk Sumbar. Melihat dari edisi PON di Jawa Barat serta di Kejurnas Pra PON 2019, tak pernah keluar dari tiga besar
Apalagi wajar saja keoptimisan itu muncul, karena Ia senantiasa disiplin dalam menjalani program latihan yang diberikan pelatih, tinggal lagi perlu ujicoba, guna evaluasi latihan yang dijalani.
Disamping itu juga melihat dari kemampuan pesaing di kelas yang sama, tak ada yang istimewa menurut penilaian pribadi Elvi Siska, mengingat kemampuan pesaing juga sama rata.
"Di Kejurnas Ika kalah di semifinal dari Desi pegulat Jawa Barat. Kelemahan Ika di tenaga. Kelemahan itu sudah di evaluasi pelatih dan sudah dapat solusinya. Insya Allah di PON bisa dikalahkan. Tinggal lagi menghadapi Nisa pegulat Kaltim yang perlu diwaspadai,"sebutnya.
Latihan Bersama Rina Ambar
Dalam kesempatan yang sama, Elvi Siska juga mengakui, bahwa ia merasakan betul program latihan yang diberikan oleh pelatih maupun konsultan fisik Dr Rina Ambar Dewanti, yang didatangkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat. Sejak dibesut Ediswal dan Rina Ambar Dewanti, kemampuannya meningkat pesat dan menjadi lebih pede menghadapi PON XX.
Elvi Siska mengatakan, program yang diberikan pelatih Ediswal sangat menunjang penampilannya ketika bertarung di matras, baik saat bertarung di Kejuaraan nasional (Kejurnas) maupun iven PON.
Program yang diberikan Pelatih Ediswal kata Siska, bagaimana bisa menambah beban, agar tenaga saat bertanding bertambah. Disamping itu juga menambah berat badan.
Untuk teknik maupun kelincahan berdasarkan evaluasi Pelatih Ediswal kata Siska, sudah bagus. Tinggal lagi mempertahankan dua unsur ini, agar tidak menurun saat PON mendatang.
"Kelemahan Ika di Kejurnas Pra PON lalu karena kalah di tenaga. Kelemahan lainnya adalah saat Kejurnas lalu susah sekali ika menaikkan berat badan," ungkapnya.
Lebih lanjut Siska mengungkapkan, dua kelemahan yang dirasakan oleh Pelatih Ediswal,sudah ditemukan solusinya oleh konsultan fisik KONI Sumbar Dr Rina Ambar Dewanti.
"Biasanya berat badan ika sulit bertambah. Alhamdulillah sejak ditangan Mbak Ambar berat badan bertambah. Selain itu juga fisik meningkat pesat,"ucap nya
Meningkatnya fisik Elvi Siska dirasakan betul saat evaluasi fisik yang dilakukan KONI Sumbar. Saat tes fisik pertama pada Maret lalu, Vo2max nya hanya 10-1. Sementara pada pada tes fisik kedua meningkat menjadi 10-8.
"Untuk program latihan fisik, Ika selalu mengikuti arahan dari Mbak Ambar, seperti program rubber dan skipping. Program ini sangat mendukung fisik Ika dan alhamdulillah meningkat pesat. Tak pernah sebelumnya VO2max Ika di angka 10, palitg tinggi dulu dulunya hanya 9,"jelasnya.
Selain itu juga berat badan Elvi Siska yang sebelumnya berkutat di angka 47 kg sampai 48 kg, bahkan bisa turun sebelum pertandingan. Saat ini sudah mencapai angka 53 kg. Apalagi ia di PON nanti bakal turun di kelas 50 kg bebas putri.
"Mbak Ambar selalu kontrol Ika melalui program yang diberikannya. Seperti untuk menaikkan berat badan harus makan makanan rebusan. Tidak boleh makan cabe, makan gulai, dan makanan berminyak,"ungkapnya .
Elvi Siska juga merasakan, dengan adanya Rina Ambar Dewanti, memupuk kekompakan semua atlet. Tidak ada lagi atlet berkelompok kelompok dan bertingkat tingkat. Karena diperlakukan sama.
"Bahkan kalau tidak ada Mbak Ambar, Ika dan teman teman lainnya merasa sepi dan semangat sedikit menurun dalam latihan bersama yang dilaksanakan setiap Sabtu. Bagi Ika Mbak Ambar sudah seperti orangtua sendiri,"pungkasnya. (rid/mr)
Komentar