Penulis: Rahma Dewi Shinta/Lex | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PANJANG - Jika sempat mengunjungi Kota Padang Panjang, Sumbar, jangan lupa mnikmati jajanan Lopis. Jajanan ini biasanya dijual di kedai-kedai di kota berhawa sejuk itu. Lopis merupakan makanan khas yang telah ada di beberapa wilayah yang ada di Indonesia. Ada dua bentuk lopis yakni : segitiga dan bulat memanjang seperti lontong.
Lopis yang tergolong jajanan basah sudah ada di indonesia sejak zaman dahulu. Cita rasanya yang lezat membuat jajanan ini tetap bertahan hingga kini walaupun ada banyak jajanan modern yang berdatangan. Rasa manis bercampur gurih yang khas membuat jajanan ini tetap digemari hingga kini.
Bahan dasar untuk membuat lopis adalah ketan, baik itu ketan putih atau ketan hitam. Ketan banyak mengandung protein, zinc dan vit. B yang memperkuat sistem imun tubuh.
Jika memakan lopis saja memang cenderung hambar, maka dari itu perlu dicampur dengan gula aren dan taburan parutan kelapa. Dari tambahan kelapa parut dan kuah gula ini akan tercipta perpaduan rasa manis dan gurih yang lezat. Tidak hanya dapat menciptakan rasa manis dan gurih, gula aren dan kelapa parut juga mengandung gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Gula aren mengandung kadar protasium yang membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan kelapa parut mengandung tembaga yang membantu pembentukan tulang dan kesehatan jantung.
Selain kandungan bahan baku dan bahan pelengkapnya yang kaya akan manfaat, metode memasaknya dengan cara dikukus/direbus juga baik untuk kesehatan. Jajanan tradisional indonesia yang bercampur kelapa parut dengan manisnya gula saka ini dibandrol dengan harga terjangkau yang menjadi nilai tambah.
Lopis juga cukup digemari di daerah Padang Panjang. Hanya saat ini, penjual lopis sudah agak jarang, tidak semua penjual sarapan pagi menyediakan lopis ini. Selain penjual sarapan pagi, pedagang cendol juga menyediakan lopis. Tersedia dalam dua jenis baik itu lopis ketan putih maupun ketan hitam. Lopis yang ditemui kebanyakan lopis segitiga yang dijual dengan harga seribu /biji.
Lopis tidak hanya dimakan dengan gula saka dan taburan kelapa parut saja tetapi lopis dimakan dengan cendol, bubur kacang hijau, bubur cendil tidak lupa lopis menjadi pelengkap hidangan tersebut. Hal tersebut tergantung permintaan pembeli ada yang meminta lopis dalam campuran buburnya, ada juga yang hanya memakan lopis dengan gula aren dan kelapa parut saja.
Saat ini semakin banyak jajanan kekinian yang hadir di tengah masyarakat. Namun, keberadaan kue tradisional tidak terpinggirkan. Lopis yang sudah ada sejak lama masih banyak di sukai masyarakat dan tetap diminati semua kalangan. Bahkan, prospek kuliner tradisional ini memiliki peluang untuk dikembangkan kembali. Banyak Milenial yang kembali meminati kuliner-kuliner tradisional dengan kemasan dan branding yang lebih menarik. (Rahma Dewi Shinta/Lex)
Komentar