Penulis: Marjeni Rokcalva
PADANG ARO - PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) ganjar PT. Rekayasa Industri (Rekind) dengan sertifikat penghargaan atas pencapaian 8 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan.
Penyerahan penghargaan dalam suatu kegiatan syukuran di depan kantor PT. Rekind di area PLTP Geotarmal Muara Labuh di Pekonina itu dilakukan oleh Wakil Kepala Teknik PT SEML, Asharry Syofian kepada SHE PT. Rekind, Lukman, Sabtu (12/9/2020).
Hadir pada acara yang bertemakan, Syukuran Tercapainya 8.000.000 Jam Kerja Aman Proyek Geotarmal Muara Labuh 1 X 85 MW tersebut, Kepala Dinas Nakertrans Solok Selatan, Sumbar, Basrial, SE, para manajer dari PT. SEML dan PT. Rekind serta ratusan karyawan PT. Rekind dan Sub. Kontraktor Rekind, serta ulama Romi Yilhas.
Baca Juga
Wakil Kepala Teknik PT SEML, Ashary Syofian mengatakan, lebih kurang 3,5 tahun, sejak 2017 karyawan dari PT. Rekind maupun sub kontraktornya telah memberi bukti dengan keberhasilan kerja aman tanpa kecelakaan, dan tercatat pada 8 juta jam kerja.
Prestasi ini oleh pihak PT. SEML perlu diapresiasi sebagai bentuk motivasi kedepan bagi karyawan agar lebih baik dan tetap aman dalam menuntaskan pekerjaan tahap pertama PLTP yang masih tersisa beberapa bulan lagi.
Ashary juga mengapresiasi, pihak manajemen Rekind yang tegas dan terus berupaya keras agar karyawan tidak mengabaikan savety dalam bekerja. "Jatuh bangun telah sama - sama kita rasakan, hingga berhasilnya proyek ini dinikmati oleh banyak masyarakat, " kata Ashary.
"Alhamdulilah, berkat izin Allah jua, proyek yang cukup besar, area yang juga luas dan berjuta material yang kita rangkai, telah mampu dikerjakan oleh karyawan dengan berbagai disiplin ilmu, dan keahlian berbeda, tanpa ada kecelakaan kerja, " tambah Ashary.
Artinya capaian kerja aman 8 juta jam bukanlah sebuah hal yang mudah. Dari tahun 2017 lebih kurang puncaknya jumlah karyawan mencapai 1900 orang yang mengerjakan mega proyek geotarmal ini mampu bekerja dengan aman tanpa kecelakaan.
Prestasi ini selain dimulai dengan kepatuhan dan keseriusan dalam bekerja, juga dikarena izin Allah Swt, " ungkap Ashary bersyukur.
"Maka pantas kita berbagga hari ini yang telah mempu menyatukan karyawan yang berbagai karater, kedisiplinan dan kepandaian yang berbeda-beda untuk mencapai prestasi man work savety ( keselamatan kerja manusia) hingga 8 juta jam kerja," tambahnya
Prestasi ini bukanlah hal yang mudah dicapai, maka atas nama PT. Supreme Energi Muara Labuh, Ashary mengucapkan rasa terima kasih dan bangga pada PT. Rekind yang sangat disiplin dan taat terhadap peraturan keselamatan kerja.
Selain itu juga ucapan terima kasih pada Pemerintah Daerah yang sudah mensuport. Serta ucapan yang sama pada masyarakat Solsel umumnya, masyarakat Pekonina dan Muara Labuh khusunya, sehingga terlaksananya pekerjaan proyek geotarmal ini dengan baik dan menghasilkan," terang Ashary.
Kedepan, pihak PT. SEML sangat berharap pada Pemerintah Daerah untuk memainkan perannya dalam mengamankan aset PLTP Muara Labuh ini dengan membatasi kegiatan masyarakat yang merambah lahan yang dekat dengan area Pembangkit Listrik atau area PT. SEML ini, " ungkapnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Solok Selatan, Basrial, dikesempata iti turut mengapresiasi pihak perusahaan yang telah mampu menerapkan aturan dengan implementasi kerja dilapangan yang aman. Sehingga berhasil meraih prestasi 8 juta jam kerja aman.
"Jika perusahaan tidak menerapkan aturan keamanan dalam bekerja, tidak mungkin prestasi ini dapat di capai, " kata Basrial.
Sebelumnya Project Managemen PT SEML, Ahmad Gunawan memaparkan bahwa tercapainya 8 juta jam kerja aman proyek Geothermal Muaralaboh 1x85 MW, sejak 2017 lalu itu telah menyerap 1.900 pekerja. Sementara sisa waktu pekerjaan yang tinggal beberapa bulan lagi, tercatat sekitar 500 pekerja di seluruh level masih bekerja.
Capaian prestasi yang sudah ditoreh PT. Rekind sejak melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) ini, ibaratnya sebagai pejuang yang telah menoreh prestasi.
Sudah barang tentu capaian prestasi aman dalam bekerja mulai dari 1,5 juta jam kerja, 5 juta jam kerja dan 8 juta jam kerja aman tentu harus tetap dipertahankan, hingga sisa waktu pekerjaan ini selesai sebagaimana mestinya," terang Ahmad Gunawan.
Sementara itu pihak PT. Rekind sebagaimana dikatakan, Asnil menjelaskan bahwa kegiatan mega proyek ini di mulai 14 maret 2017, dengan berbagai lika liku yang ditemukan. Namun berkat karyawan yang merupakan para pejuang dan para jawara, telah bisa membuktikan karyanya, yaitu tuntasnya pembangunan dan berproduksinya PLTP tahap pertama.
"Para pahlawan dan jawara pembangunan proyek Geotarmal ini hendaknya menjadikan hasil kerja lebih kurang 3,5 tahun 4 bulan ini menjadi sejarah untuk masa nanti, " harap Asnil pada karyawan yang telah melahirkan prestasi 8 juta jam kerja aman.
Diakhir acara syukuran tersebut, dilakukan pula penyerahan santunan pada 50 orang anak yatim piatu dan tausiah agama serta doa selamat oleh ulama Romi Yilhas. Hms-Sumbar/BM/AA
Komentar