Penulis: Marjeni Rokcalva
PASAMAN -- Sebuah inovasi teknologi kertas dikembangkan dari limbah kulit dan tongkol jagung oleh Wildy Brimando, seoran mahasiswa asal Kabupaten Pasaman, Sumbar yang kini sedang menyelesaikan kuliah di Jurusan Teknologi Industri Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
"Ide ini muncul setelah saya melihat vbanyak dijumpai setelah pasca panen, petani membuang dan bahkan membakarnya. jika tidak ditangani Limbah kulit dan tongkol jagung semakin lama akan mencemari lingkungan dan juga merusak lahan pertanian," katanya dalam wawancara dengan Beritaminang , Minggu (4/10/2020).
Serta di situasi sekarang mahasiswa Teknologi Industri Pertanian, Universitas Jambi tidak diperbolehkan magang di pabrik dan harus melaksanakan magang di daerah masing -- masing, sehingga mencari referensi dan melihat peluang ini.
Baca Juga
- Padang Panjang Dinobatkan Sebagai Kota Sangat Inovatif
- Pemkab Dharmasraya Raih Predikat Kabupaten Inovatif dari Pemerintah Pusat
- Wagub Sumbar: Inovatif, Responsif dan Pelibatan Perantau jadi Kunci Pembangunan Daerah
- Terima IGA 2020, Padang Panjang Terpilih Sebagai Daerah Sangat Inovatif
- Laili Purnamasari, Dinobatkan Sebagai CEO Muda Inspiratif dan Inovatif Indonesia 2020
Ia kemudian memeras otak, kemudian, Wildy menemukan bahwa sebenarnya kulit jagung masih memiliki serat selulosa yang tinggi sehingga sangat baik digunakan sebagai bahan pembuatan kertas.
"Kertas dari limbah kulit jagung memiliki warna dan tekstur yang unik serta serat dari kulit jagung masih terlihat. Jenis kertas dari kulit jagung adalah kertas seni," katanya bersemangat.
Wildy juga menyebutkan bahwa usaha pengolahan kertas dengan memanfaatkan kulit jagung merupakan salah satu usaha yang kreatif, inovatif dan ramah lingkungan. Ini memberikan peluang yang sangat bagus bagi industri kertas dan menambah nilai ekonomi bagi petani jagung dan masyarakat.
Proses pembuataan kertas dari Limbah Jagung, sederhana sekali. Caaranya, siapkan limbah kulit jagung dengan pemotongan dan pembersihan, lalu lakukan pemasakan dengan menambahkan soda api sebanyak 100 gram. Setelah itu cuci dengan air mengalir, lalu akhir lakukan pencetakan dan jemur dibawah sinar matahari. Dan jadilah kertas dengan nilai seni tinggi.
Memang, hasil penelitianya belum final dan masih banyak perbaikan lagi. Namun demikian, tambah Wildy, harapan dari lahirnya ide kertas dari kulit jagung ini adalah tidak hanya menambah nilai ekonomis dari kulit jagung tetapi juga dapat menjaga lingkungan agar tetap seimbang.
"Dan juga menjadikan kertas dari kulit jagung lebih dimanati oleh masyrakat karena keunikannya," pungkasnya.
MR/Editor
Komentar