Diduga Ikut Berpolitik, Seorang ASN di Solsel Terancam Dicopot dari Jabatannya

Penulis: Marjeni Rokcalva

PADANG ARO - Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Solok Selatan (Solsel) menegaskan, akan mencopot jabatan dan memberikan sangsi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) jika terbukti mendukung salah satu Paslon atau terlibat politik praktis.

"Saat ini ada satu ASN yang sedang diproses, karena diduga ikut sosialisasi dukung mendukung pada satu pasangan calon. Jika terbukti tidak ada ampun bagi ASN tersebut,"ujar Pjs Bupati Solsel Jasman Rizal usai melakukan pertemuan dengan seluruh Kepala Sekolah se-Solsel di aula Sarantau Sasurambi, Selasa (6/10/2020)

Dia menjelaskan, jika ASN itu punya jabatan, dia akan dicopot dari jabatan itu. Tapi jika ASN tanpa jabatan dia akan di proses sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu bisa sampai pada pemecatan sebagai ASN.

Untuk itu, Jasman meminta agar para ASN netral dalam Pemilihan Kepala Daerah. Jangan sampai terlibat dukung mendukung secara terbuka, patuhi aturan secara jelas untuk netralitas. Jika ini dilakukan maka ASN aman.

"Ini berlaku untuk semua ASN, patuhi aturan yang berlaku. ASN harus netral dalam Pilkada ini. Jangan sampai terlibat, karena ada sangsinya dan ini jelas,"ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Jasman Rizal juga menegaskan kepada kepala sekolah dan tenaga pendidik di Solsel untuk tidak ikut-ikut berpolitik pada misim kampanye Pilkada Solsel saat ini.

Sebagai ASN, kepala sekolah dan guru-guru harus bersikap netral. Bahkan pada hal-hal kecil seperti memberikan like pada akun media sosial salah satu pasangan calon tidak diperbolehkan, karena itu sudah termasuk salah satu pelanggaran.

"Persoalan netralitas ASN harga mati, jangan coba-coba terlibat," jelasnya.

Sesuai dengan tugasnya di Solsel sebagai pejabat Sementara Bupati Solsel, Jasman menekankan bahwa ada dua tugas pokok yang harus menjadi perhatian serius, " Pertama mensukseskan pelaksanaan Pilkada dengan damai, aman dan sukses. " Kedua penanganan masalah wabah covid-19," katanya.

Ia juga menekankan agar ASN tidak ikut bergabung pada salah satu media sosial seperti WhatApps group (WAG) yang mendukung salah satu paslon, ia menyarankan agar ASN segera keluar apabila dimasukkan dalam WAG tersebut, karena itu telah masuk dalam pelanggaran netralitas ASN.

"Saya berharap, tolong ini jadi perhatian kita semua, ASN jangan pernah terlibat dalam berpolitik," pungkasnya. AA

Loading...

Komentar

Berita Terbaru