Bantu Kurangi Kemiskinan, ACT Sumbar Luncurkan Program Bangkit Bangsaku

Penulis: Marjeni Rokcalva

PADANG - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumbar meluncurkan gerakan bangkit bangsaku guna mengatasi ancaman resesi dan kemiskinan di masa pandemi Covid-19.

Kepala Cabang ACT Sumbar, Zeng Wellf di Cafe Kupi Batigo Padang, Kamis (8/10/2020) menyebutkan, gerakan ini dilakukan melihat semakin meningkatnya kemiskinan di tengah masyarakat apalagi saat pandemi saat ini.

"Banyak karyawan swasta yang di PHK serta pedagangan kaki lima dan asongan yang terpaksa berhenti yang biasa nongkrong jualan gorengan, dengan diliburkan sekolah tidak bisa jualan lagi," ungkapnya.

Kondisi sekolaah yang ditutup, perguruan tinggi tidak lakukan perkuliahan secara offline, jika ini terus menerus terjadi akan berbahaya dan tentu membuat kemiskinan semakin tinggi.

Maka dari hal tersebut ACT menggerakkan bangkit bangsaku, bagaimana menghimpun kedermawanan saudara kita yang mampu, lalu diberikan pada yang ekonominya mikro. Kita gulirkan kepada mereka.

Hal tersebut dilakukan seluruh ACT se Indonesia di 43 cabang. Untuk penerima manfaat kedermawanan ACT punya tim dan relawan yang mengasesmen saudara kita yang terdampak ekonominya tersebut. Terutama yang akan menerima adalah mereka yang dekat dengan mesjid.

Namun, kata Zeng, ini tentu tak bisa dilakukan oleh satu NGO saja. Maka perlu adanya kerjasama berbagai elemen termasuk pengusaha. Supaya bangkit dari pandemi. Harus ada unsur kedermawanan dalam usaha-usaha. Menyisihkan sebagian kecil untuk membangkitkan ekonomi, mustahiq dari keterpurukannya.

"Pengusaha dapat menggerakkan pintu rezki dengam infak sadakah. Dilakukan wakaf modal usaha mikro serta pendampingan, tak hanya ruhiah tapi juga bagaimana mengelola usaha. Mari kita bersatu, kedermawanan bangsa adalah titik temu kita dan solusi mengatasi permasalahan saat pandemi ini. Mari bersatu menjadi indonesia dermawan. Habis gelap bangkitkan terang. Selamatkan dan mandirikan bangsa," tambahnya.

Gerakan ini mendapat tanggapan baik dari kalangan pengusaha. Pemilik Cafe Kupi Batigo Padang, Yolfiadi, mendukung gerakan ini, meski ia mengakui usahanya terdampak akibat pandemi.

"Saya berusaha bangkit dengan berbagai inovasi dalam berusaha, dan menggunakan platfom digital dalam mempromosikan usaha," katanya.

Ia juga menyebutkan, masih menyisihkan sebagian pendapatannya untuk berbagi kepada sesama.

Sedangkan Ustadz Abi Saimah dalam pengantarnya menyebutkan, pandemi ini adalah ujian. Namun jangan putus asa, masih ada energi langit yang akan menolong bila kita yakin dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Memang perekonomian banyak yang terdampak, namun bagi yang punya kelebihan, inilah cara Tuhan memanggil kita untuk berbagi ke yang lan, apalagi pada mereka yang mulai tumbuh dan bangkit," pesannya.

Untuk informasi, ACT adalah lembaga kemanusiaan yang lahirnya dari bencana yang besar dan dahsyat yakninya Tsunami aceh yang menelan ratusan ribu orng. Belajar dari mengatasi bencana, Tahun 2005 21 April ACT berdiri, bagaimana bila terjadi bencana alam dan NJO bisa hadir dengan kapasitas dan perlengkapan serta relawan yang luarbiasa.

Tahun 2012, ACT melebarkan sayapnya tak hanya lembaga kebencanaan, tapi juga bagaimana ikut terlibaat dalam membantu menangani permasalahan sosial di masyarakat.

"Termasuk menyelamatkan saudara kita di tengah konflik seperti di Gaza, Rohungya, Yaman dan Suriah juga di Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan ini juga diserahkan bantuan sembako dari Program Lumbung Pangan ACT kepada warga. MR

Loading...

Komentar

Berita Terbaru