Bakat Hebat di Panggung Sepakbola: Ansu Fati dan Rekor-Rekor di Usia 17

Penulis: Wartawan Senior | Editor: Marjeni Rokcalva

AKHIR Agustus 2019, Barcelona tertinggal 1-0 di kandang Osasuna via gol Roberto Torres. Ernesto Valverde, pelatih Barca saat itu, lalu memainkan bocah ingus 16 tahun. Namanya Ansu Fati. Enam menit kemudian, sundulannya menyamakan skor: gol pertama dia di La Liga pada usia 16 tahun 304 hari.

Dua minggu kemudian, Fati jadi starter di Nou Camp saat Blaugrana tuan rumah untuk Valencia. Dia butuh dua menit saja untuk mencatatkan gol di kandang.

September lalu, Fati juga menoreh rekor: pemain termuda Spanyol dengan gol internasionalnya yang dipetik dalam usia 17 tahun 311 hari.

Dan, awal bulan ini, Fati dapat anugerah: 'La Liga Player of the Month' berkat aksi mencengangkan: starter dalam 3 laga beruntun Barca, mencatat 3 gol-- dua gol vs Villareal, satu gol vs Celta Vigo dan assist vs Sevilla.

Kini, sementara, Fati mengoleksi 11 gol di La Liga sejak debutnya musim lalu. Dia hanya butuh 1 gol lagi untuk menjadi pemain Barcelona dengan rekor gol terbanyak dalam sejarah La Liga dalam usia 17 tahun.

Kesempatan itu datang saat Barca away ke Getafe (18/10) dan menjamu Real Madrid (24/10).

Fati, lengkapnya Anssumane Fati Vieira, memang, menggenapi 18 tahun usianya pada 31 Oktober. Wonder boy ini lahir di Bissau, Guinea-Bissau-- sebuah negara di Afrika Barat yang beraksen Portugis.

Usia enam tahun dia diboyong keluarganya ke Spanyol, menjejaki kakaknya, Braima, yang dibeli Sevilla FC. Sempat berlatih di CDF Herrera, lalu Sevilla, pada 2012 dalam usia 10 tahun dia ditempa di La Masia, akademi milik Barca. Sejak itu pula dia dinaturalisasi dan sah menjadi warga Spanyol.

Kontrak profesionalnya di Barca pada 24 Juli 2019, debutnya pada 25 Agustus 2019 dan gol perdananya pada 31 Agustus 2019.

Mengapa Ansu Fati booming dan paling banyak di googling? Kecepatan, itu pasti. Sebagai left-winger, meski dasarnya kanan, Fati determinan.

"Sundulannya juga tajam, meski posturnya kecil," tambah Ronald Koeman.

Sebuah komentar bijak datang dari Luis Enrique, boss Matador Spanyol. "Bagian dari pertumbuhannya adalah mengelola pujian dari media. Saya juga ingin memujinya tapi dari sudut pandang profesional. Penting untuk mencoba melindungi dia," tukasnya.

Benar, sebab ada sederet bintang hebat tapi terlena karena pujian media.

Siapa? (***)

Catatan: Hardimen Koto (Wartawan Senior)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru