Penulis: Marjeni Rokcalva
BOGOR - Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana tahun 2020 ini merupakan sarana untuk memperkuat pemahaman pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat terhadap aktifitas PRB sebagai bagian dari investasi ketangguhan bangsa. secara umum, peringatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku PRB serta dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku PRB seluruh Indonesia.
Dr. Raditya Jati, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, di Bogor, Senin (12/10/2020) menyebutkan, setiap tahunnya peringatan bulan PRB memiliki tema yang berbeda. Pada tahun 2020 tahun ini, tema yang diusung yaitu"Daerah Punya Aksi Pengurangan Risiko Bencana" dan memiliki 5 indikator tema, diantara nya 1. Ketangguhan Daerah, 2. Peran masyarakat, Perguruan Tinggi & Lembaga usaha, 3. Mitigasi Vegetatif, 4. Peringatan Dini dan, 5. Disasters During Disasters: Multi-Hazard Approach to Geological and Hidro-Meteorological Hazard Amidst Covid-19 Pandemic.
Khusus pada tema 2" Peran serta masyarakat, perguruan tinggi, dan lembaga usaha" mempunyai tujuan memahami konsep kemitraan, sinergi dan koaborasi dari masyarakat, lembaga usaha dan perguruan tinggi serta media massa, mengadopsi praktik-praktik baik serta mendapatkan rekomendasi membangun kerja sama, mengadopsi dan mereplikasi keberlanjutan pelaksanaan Pengurangan Risiko Bencana dan meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Baca Juga
keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam penanggulangan bencana karena masyarakat dapat menjadi orang-orang pertama yang terkena dampak. Masyarakat juga menjadi orang yang pertama kali memberikan respons terhadap bencana yang mereka hadapi. Untuk itu, dalam upaya membangun kapabilitas masyarakat, MDMC melakukan sejumlah program, antara lain program satuan pendidikan aman bencana dan program masyarakat tangguh bencana. Terkhusus dalam program pendidikan, MDMC bersama BNPB dan gerakan masyarakat lainnya berupaya membekali pengetahuan kepada masyarakat, terutama kepada siswa di sekolah, tentang cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi bencana.
Sehingga dengan pengetahuan tersebut, MDMC berharap mereka dapat memahami dan mencegah terjadinya bencana dengan mengurangi potensi risikonya.Untuk itu, kesadaran tersebut perlu terus menerus dibangun di dalam organisasi kemasyarakatan mereka masing-masing.
Selain itu, Palang Merah Indonesia (PMI) juga melakukan hal yang sama, yaitu berupaya membantu mengurangi risiko bencana, salah satunya dengan membangun masyarakat yang tangguh saat menghadapi bencana.Dalam upaya membangun masyarakat tangguh bencana, PMI melakukan aksi kemanusiaannya di daerah-daerah rawan bencana dengan mengutamakan beberapa strategi.
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Letjen TNI (Purn) Sumarsono, SH mengatakan bahwa sejauh ini PMI terus berupaya membantu pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana di Indonesia, baik dengan memberikan bantuan kepada korban, memberikan pelayanan darah, mengerahkan relawan dan juga dengan membangunkan masyarakat yang tangguh terhadap bencana.
Dalam upaya membangun masyarakat tangguh bencana, PMI melakukan aksi kemanusiaannya di daerah-daerah rawan bencana dengan mengutamakan beberapa strategi.
Strategi-strategi tersebut antara lain adalah dengan mengintegrasikan pengurangan risiko bencana, melakukan adaptasi perubahan iklim dan upaya pelestarian lingkungan dalam kebijakan pengurangan risiko bencana.
Kemudian, PMI juga mempromosikan perilaku tangguh bencana mulai dari tingkat keluarga, masyarakat, maupun kepada desa-desa yang rawan terkena bencana.
Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, PMI, kata Sumarsono, mengakui tidak bekerja sendiri, sebaliknya berupaya meningkatkan kerja sama strategis yang berkesinambungan, baik dengan pemerintah, swasta, gerakan masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya.
Untuk membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana, perlu mengutamakan pengelolaan risiko secara terpadu dengan secara penuh melibatkan partisipasi seluruh warga masyarakat serta memperkuat masyarakat dan sistem institusi untuk kesehatan, pendidikan, pelayanan sosial dan penghidupan masyarakat. Rel/MR
Komentar