SKK Migas dengan IPA Komitmen Menjaga Iklim Investasi Demi Target Lifting di Masa Pandemi

Penulis: Rel/MR | Editor: Marjeni Rokcalva

JAKARTA - Untuk mendukung target produksiminyak dan gas nasional di tengah kondisi pandemi covid-19 dan belum stabilnya harga minyak dan gas (migas) dunia, SKK Migas dan Kontraktor Kontrak KerjaSama (KKKS) yang terhimpun dalam Indonesia Petroleum Association (IPA) bersepakat untuk mendukung upaya percepatan pengadaan barang dan jasa sektor hulumigas.

Komitmen KKKS dan IPA disampaikan dalam diskusi antara SKK Migas dengan Komite Supply Chain Management (SCM) IPA, Kamis (15/10) di Jakarta. Kegiatan diskusi tersebut adalah salah satu tindak lanjut dari surate daran SKK Migas kepada KKKS perihal percepatan pengadaan barang dan jasa untuk tahun 2021 agar prosesnya mulai dilaksanakan di tahun 2020.

Dalam diskusi tersebut Kepala Divisi PPBJ SKK Migas Erwin Suryadi menyampaikan program SKK Migas agar KKKS, meskipun dalam kondisi yang tidak mudah seperti saat ini, tetap aktif berperan mendukung perekonomian nasional dengan cara menghindari pemutusan sepihak terhadap kontrak-kontrak pengadaan barang dan jasa di KKKS.

Baca Juga


"Karena itu, SKK Migas berharap KKKS mencari terobosan-terobosan yang diperlukan untuk mendapatkan solusi jika menghadapi kesulitan di lapangan. SKK Migas akan memberikan dukungan atas setiap upaya mencari solusi dari KKKS. SKK Migas tidak hanya sekedar mendoron gpartisipasi aktif dari para KKKS, tetapi juga pro-aktif mencari solusi terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi KKKS di lapangan", kata Erwin.

Pada kesempatan terpisah, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyampaikan meski dalam kondisi yang sulit, kegiatan hulu migas berjalan terus.

"SKK Migas terusmelakukan koordinasi dengan KKKS agar work, program and budget (WPnB) 2020 yang telah disepakati supaya dijalankan agar target APBN-P 2020 dapat direalisasikan. Selainitu, dengan terus berjalannya operasional dan proyekhulumigas.

"Ini wujud nyata kontribuasi hulu migas dalam mendukung program Pemerintah yang saat ini terus berjuang di tengah pandemik. Dampak berganda dengan industri nasional yang terus beroperasi maka akan menjaga ketersediaan lapangan kerja dan tidak ada PHK di hulumigas. Sesuai arahanKepala SKK Migas, jangan sampai terjadi PHK yang disebabkan pengurangan program kerja atau pemutusan kontrak pengadaan barang dan jasadengan para vendor atau industri penunjang hulu migas", tegas Julius.

Dalam rangka merealisasikan percepatan pengadaan barang dan jasa, SKK Migas membantu memfasilitasi KKKS untukmelakukan pengadaan bersama yang tepat guna serta penerapan teknologi baru dalam rangk ameningkatkan produksidan lifting sesuai target Work Program & Budget (WP&B) 2021 yang saat in itengah dibahas SKK Migas bersama KKKS. Upaya lainnya adalah mendukung percepatan persetujuan, termasuk persetujuan pengadaan barang dan jasa oleh KKKS, sebagaimana arahan dari Kepala SKK Migas, maka seluruh Departemen di SKK Migas melakukanpercepatan terhadap proses persetujuantersebut.

Salah satu realisasi dari upaya percepatan persetujuan yangbaru-baru ini dilakukan SKK Migas adalahpersetujuan terhadap Procurement List untuk rencana kerja pemboran 11 sumur di Blok Rokan, Riau, oleh Chevron Pacific Indonesia (CPI) sebagai tindak lanjutHOA dengan SKK Migas. Dalam HOA tersebutCPI berkomitmen tuntuk mengebor 11 sumur di blok Rokanmulai Q4 2020 dalam rangka menjaga tingkat produksi minyak di blokRokan. Persetujuan tersebut dilakukan hanya dalamwaktu 3 (tigahari).

Sementaraitu, KetuaKomite SCM IPA Fery Sarjana sangat mendukung langkah nyata SKK Migas dalam upaya menjaga target produksi minyak dan gas nasional yang diwujukan salah satunya melalui percepatan proses persetujuan ini.

"Diskusi ini sangat efektif dan produktif, kami mendukung apa yang dilakukan SKK Migas. Dengan kesepakatan ini, kedepan IPA serta SKK Migas akan lebih meningkatkan koordinasi dan sinergi membahas mengenai isu yang perlu ditangani untuk kelancaran operasi dan peningkatan investasi migas khususnya dalam kondisi harga minyak yang rendah akibat pandemik Covid-19 dan peningkatan produksi di masa mendatang dalam rangka merealisasikan target produksi 1 juta barrel di 2030", ujar Fery.

Selainitu, Fery menegaskanbahwafungsi SCM IPA sepenuhnya mendukung dan berupaya mencapai target lifting sebagaimana nantinya akan ditetapkan dalam WP&B tahun 2021 melalui pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang lebih cepat dan lebih optimal, khususnya pengadaan menara pengeboran. (Rel/MR)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru