Bupati Hendrajoni: Mari Kita Jaga Hutan dari Penebangan Liar

Penulis: RND | Editor: Marjeni Rokcalva

PAINAN - Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, melakukan pencanangan Program Kampung Iklim (Proklim) dan gerakan tanam serentak pohon andalas di Nagari Limau Gadang Lumpo Kecamatan IV Jurai, Jumat (18/10).

Selain penanaman pohon andalas dalam kesempatan itu, bupati menebar bibit nila di lubuak larangan batang Lumpo di Limau Gadang.

Dalam amanatnya Bupati Hendrajoni, mengatakan, gerakan menanam pohon penting dilakukan oleh semua masyarakat guna menciptakan pemukiman yang sejuk dan hijau. Melalui kesadaran menanam pohon itu pula, masyarakat akan terhindar dari berbagai ancaman bencana, terutama banjir dan tanah longsor.

Baca Juga


Disampaikanya bahwa di daerah itu masyarakat Nagari Limau Gadang Lumpo dinilai memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap kelestarian lingkungan.

"Karena kepedulian itu, sehingga tidaklah mengherankan jika Nagari Limau Gadang Lumpo mendapat penghargaan kamping iklim tingkat nasional, dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2019 ini," katanya.

Dalam kesempatan itu dia berharap kepada masyarakat Nagari Limau Gadang Lumpo agar jangan merusak hutan.

"Dengan terjaganya hutan dengan pepohonanya yang hijau dan rindang sebagaimana terlihat saat ini, maka suasana sejuk dengan udaranya yang segar akan selalu bisa terus dinikmati oleh masyarakat," ujarnya.

Dikatakanya bahwa Nagari Limau Gadang Lumpo memiliki potensi Ekowisata yang cukup besar. Seperti halnya wisata alam Batu Biduak yang telah melegenda, Camping Ground, Pemandian Alam Lubuk Panjang, Air Terjun Lumpo dan beberapa ngalau.

"Semua objek wisata tersebut saling berdekatan dan mempunyai pesona keindahan yang berbeda-beda. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan oleh wisatawan pada beberapa lokasi itu. Diantaranya camping, hiking, memotret, santai menikmati pemandangan alam, pendidikan konservasi, rekreasi, penelitian ilmiah, pendidikan lingkungan, serta identifikasi flora dan fauna," jelasnya.

Berdasarkan berbagai keunggulan itu, sehingga dia berharap agar potensi keindahan alam yang dimiliki itu bisa terus dipertahankan.

"Ini saya sampaikan agar pada tahun 2020 mendatang, nagari ini bisa mendapatkan penghargaan Kampung Lestari di tingkat nasional," harapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pessel, Jumsu Trisno dengan didampingi kepala bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Darpius Indra, dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa pihaknya juga bertekad Pessel mendapatkan penghargaan nasional Kampung Lestari pada 2020 mendatang.

"Untuk mewujudkanya, sehingga semua pihak terkait kita ajak untuk saling berkalaborasi dalam menempatkan program-programnya di nagari ini. Diantaranya Dinas Pariwisata, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BB TNKS), Dinas Kehutanan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Nagari (BPMN), dan lainya," jelas Jumsu.

Ditambahkan lagi bahwa untuk mendorong dan memotivasi masyarakat agar memiliki kesadaran yang tinggi menjaga kelestarian lingkungan, sehingga melalui kegiatan itu pihaknya juga memberikan penghargaan dan reward kepada pelaku-pelaku peduli lingkungan.

"Diantaranya kepada Kelompok Tani Batu Carano Kampung Alai sebesar Rp10 juta dari KLHK, dan Rp3 juta dari Pemkab Pessel. Bonus ini diberikan, Kampung Alai mendapatkan penghargaan nasional sebagai kampung Proklim. Selanjutnya kepada Kelompok Tani Sepakat Kampung Laban Salido sebesar Rp2 juta pula, sebab berprestasi di tingkat daerah," ujarnya.

"Sedangkan Kecamatan Ranahpesisir yang juga sukses mendapatkan peringkat II sebagai kecamatan bersih dan hijau tingkat provinsi, juga diberikan bonus sebesar Rp5 juta," timpalnya.

(RND)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru