Penulis: Rel/MR | Editor: Marjeni Rokcalva
PARIAMAN - Sepanjang karier politiknya, H. Nasrul Abit tidak pernah memproduksi isu-isu negatif yang menyerang pribadi orang lain. Baginya, isu negatif sama dengan fitnah yang dilarang dalam agama.
"Sudah 20 tahun saya menjadi pemimpin daerah, 15 tahun di Pesisir Selatan dan lima tahun di provinsi, sekali pun saya tak pernah memfitnah orang lain," kata Nasrul Abit di Pariaman, Kamis (22/10/2020).
Nasrul Abit mengatakan bahwa ia tidak sekali dua kali diberitakan dengan isu negatif oleh orang lain, seperti mempergunakan ijazah palsu dan keturunan PKI. Ia membantah tuduhan-tuduhan itu dengan bukti yang kuat.
Pada isu ijazah palsu, ia sudah membuktikannya hingga ke pengadilan bahwa ijazahnya asli. Kemudian, tentang tuduhan sebagai keturunan PKI, ia membantahnya dengan menjelaskan asal-usul ayahnya.
"Ayah saya asli Air Haji, Pesisir Selatan. Beliau imam di masjid selama puluhan tahun," ujarnya.
Meskipun difitnah, Nasrul Abit menyatakan bahwa ia tidak dendam kepada pihak yang memproduksi isu negatif tentang dirinya. Ia justru mendoakan mereka diampuni dosa-dosanya oleh Allah.
Perihal pilkada, bagi Nasrul Abit, pilkada adalah waktunya untuk menjual ide, mengadu gagasan dan visi misi. Setelah itu, biarkan masyarakat yang menilai siapa yang akan dipilihnya dalam pemungutan suara nanti.
"Ayo kita jalani tahapan pilkada 2020 ini dengan damai dan badunsanak," ucapnya. (Rel/MR)
Komentar