Penulis: Marjeni Rokcalva
PADANG ARO - Kepada pengelolah Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) diminta untuk jangan latah dalam membangun usaha. Akan tetapi harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing nagari.
"Dalam membangun usaha jangan latah, karena akan berdampak tidak berkembangnya usaha yang dilakukan tersebut, " kata Pjs. Bupati Solsel Jasman Rizal saat membuka pelatihan Analisa Kelayakan Usaha dan Laporan Keuangan Bumnag Kabupaten Solsel di aula Sarantau Sasurambi, Kamis (22/10/2020).
Hadir diacara itu, Kadis Sosial, PMD/N diwakili Kabid Pemberdayaan, Sasrawati, SE, nara sumber, Dr. Syamsurizaldi (Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unand), Hendri Bace, S. E (Tenaga Ahli P3MD Bidang Pengembangan Ekonomi Desa Prov. Sumbar)
Baca Juga
- Ketua DPRD Zigo Roland: Pjs Bupati Solsel Jasman Berikan Pelajaran Berharga Tata Kelola Pemerintahan
- Pjs Bupati Solsel Sidak ke RSUD Muara Labuh, Pastikan Pasien Dirawat dengan Baik
- Tingkatkan Imun Tubuh, Pjs Bupati Ini Ajak Masyarakat Gowes
- Pjs Bupati Solsel Jasman Rizal Ambil Sumpah 275 PNS Baru
- Pjs Bupati Solsel Sosialisasikan Perda AKB ke Pasar Liki Sangir
Bumnag atau Bumdes merupakan pilar dan lokomotif perekonomian di Nagari/Desa sangat berfungsi sebagai lembaga sosial dan komersial.
Artinya sebagai lembaga sosial berpihak kepada kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial. Sedangkan sebagai lembaga komersial bertujuan untuk mencari keuntungan melalui penawaran sumberdaya lokal (barang dan jasa-red) ke pasar, " jelas Jasman.
Maka dari itu Hasman meminta pengelola Bumnag untuk mengkaji potensi yang dimiliki nagari Serta membenahi kemampuan tenaga pengelolah usaha yang akan dijalani.
Sehingga sasaran dari Bumnag untuk mewujudkan peningkatan ekonomi dalam rangka mensejahterahkan masyarakat nagari betul-betul terwujud.
Bahkan Jasman juga mengingatkan para pengelolah Bumnag untuk jangan sampai tersandung dengan masalah, apalagi berurusan dengan pihak hukum.
" Rencana bisnis bagi BUMNag diibaratkan sebagai rambu-rambu dalam menjalankan usaha. Karena itu, para pengelola BUMNag harus mematuhi rambu atau kaidah-kaidah bisnis yang bertujuan mengantisipasi risiko yang muncul dikemudian hari," tegas Jasman Rizal.
Kepada seluruh peserta pelatihan diharapkan untuk serius mengikuti rangkaian acara yang akan disajikan oleh dua orang nara sumber yang cukup kompeten di bidangnya, " demikian harapan Jasman.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Dinsos PMD/N Solsel, Sasrawati, SE dikesempatan itu melaporkan, bahwa peserta pelatihan berjumlah 66 orang dari pengurus Bumnag, 8 Pendamping Desa Pemberdayaan 8 orang, Pendamping Lokal Desa 10 orang.
Adapun kegiatan ini, selain rutin dilakukan juga dalam rangka meningkatkan sumberdaya manusia oengelolah/pengurus Bumnag, dalam rangka menggerakan potensi ekonomi di masing-masing nagari di daerah ini, " pungkas Sasrawati. S. E. AA
Komentar