Penulis: FR/Relis | Editor: Marjeni Rokcalva
BALAI SELASA -Susunan warna-warna harmonis dan permainan ritme garis dengan isian obyek lingkungan sosial dan budaya yang dikemas dalam ranah estetis diperkuat pula dengan obyek-obyek lain menjadi pemandangan menarik sejumlah karya yang ditampilkan pada pameran seni rupa sanggar seni rupa "Anak Nagari" Sungai Liku, Kabupaten Balai Selasa, Pesisir Selatan (28/10).
Pameran yang digelar setiap hari dilaksanakan dalam rangkaian hari Sumpah Pemuda 28 Oktober itu, menarik perhatian publik karena selain diikuti karya-karya murid-murid binaan Sanggar Seni Rupa Anak Nagari, juga diikuti sejumlah karya mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Pesisir Selatan dan di Kota Padang, diantaranya seni rupa FBS UNP Padang, UPI Padang, dan Universitas Taman Siswa yang berkolaborasi dengan sanggar seni rupa Anak Nagari yang turut memperkuat kehadiran karya-karya binaan sanggar seni rupa anak nagari nagari.
Menurut pimpinan sanggar seni rupa anak nagari, Rizal MS, kepada wartawan Rabu (28/10) menyebutkan, karta-karya terbaik dari anak didik TK dan SD itu dikumpulkan dan diseleksi sejak beberapa bulan silam hingga saat pameran berlangsung ditambah dengan karya-karya sejumlah mahasiswa Pessel dan kota Padang yang melakukan studi/riset di sanggar seni rupa anak nagari dan diprkuat sejumlah karya terbaik pimpinan sanggar, ujar Riszal MS memberi penjelasan.
Sebagai anak nagari Sungai Liku, Ba;ai Selasa Kabupaten Pesisir Selatan yang selama ini malang melintang berkarya dan hidup di Jakarta, dalam dua tahun terakhir berketapan hati untuk mendirikan sanggar seni rupa "Anak Nagari" di negeri asalnya Sungai Liku.
Latar belakang pendiriannya, banyak anak-anak di nagarinya yang tidak mengetahui, bahwa dalam seni budaya ternyata juga terdapat seni rupa. Anak-anak hanya tahu tentang musik dan tari semata. Dasar itu pulalah Rizal MS didukung masyarakat, wali nagari, kaum adat, alim ulama, bundo kanduang dan cerdik pandai mendirikan "Sanggar Seni Rupa Anak Nagari" yang kemudian diperkuat akta notaris sejak hampir setahun lalu.
Dalam perjalanannya sanggar seni rupa anak nagari Sungai Liku, Balai Selasa tak memungut biaya apapun kepada anak-anak yang secara umum rata-rata murid, TK, SD dan SMP dari banyak sekolah itu untuk belajar seni rupa seperti menggambar dan melukis kemudian berdiskusi perihal seni budaya secara kontinyu.
Karena atas swadayanya sendirinya sanggar seni rupa anak nagari menyediakan fasilitas menggambar secara sederhana berupa meja menggambar, buku gambar, alat berupa pensil, crayon atau pentel dan lainnya. Kegiatan ini berlangsung setiap hari sabtu dan minggu, disela-sela waktu belajar wajib di sela-sela kegiatan di sekolah. Alhamdulillah puluhan anak-anak berbakat dapat kita jaring setiap ruang dan waktu sebagaimana sekarang karya-karyanya ditampilkan pada momen penting padameran ini, ujar Rizal MS.
Pengamat dan kurator seni rupa, Muharyadi, yang turut menghadiri pembukaan pameran sanggar seni rupa anak nagari Sungai Iiku, Balai Pesisir Selatan dan didampingi Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dibawaah koordinasi UPTD Taman Budaya melalui Sexri Budiman selaku kasi program pameran dan pertunjukkan yang datang usai pembukaan pameran itu menyebutkan, gerakan dan langkah Rizal MS selaku seniman dan pimpinan sanggar, patut kita apresiasi bersama, karena mendirikan dan mengelola sanggar seni rupa bukanlah merupakan gampang dilakukan tanpda di dasari konsep yang kuat atas pendiriannya.
Karya-karya yang ditampilkan saat ini selain diikuti para pemula didampingi karya terbaik oleh pimpinan sanggar Rizal MS serta karya-karya mahasiswa yang melakukan studi dan riset di sanggar nagari sejak beberapa bulan lalu merupakan cerminan bahwa di Sungai Liku khususnya dan Pesisir Selatan khususnya, anak-anak usia sekolah, anak muda dan mahasiswa kini sedang berkarya seni rupa secara sungguh-sungguh sebagai kebudayaan yang ada di daerah ini, ujar Muharyadi.
Bahkan yang mengagetkan sanggar seni rupa anak nagari pimpinan Rizal MS yang baru saja ikut berpameran sebanyak tiga kali melalui pameran Realita Sosial #New Life, #New Eksplorasi dan #Dimension Space yang baru saja usai di helar digelar di galeri Taman Budaya Sumatera Barat, Jalan Diponegoro 31 Padang itu, mampu berkolaborasi dengan sanggar tari, sanggar musik dan sanggar pertunjukkan seni tradisi setempat guna memperkuat seni budaya Sungai Liku Balai Selasa, ujar Muharyadi.
Hal itu juga tercermin saat pembukaan pameran rabu (28/10) kemarin banyak kalangan menghadiri pameran dan pertunjukkan kesenian di sanggar seni rupa anak nagari itu diantaranya tokoh masyarakat, alim ulama, ninik mamak, bundo kanduang dan para seniman serta tokoh politik dari berbagai daerah dan lainnya yang menurut pengamatan kita sangat luar biasa, ujar Muharyadi menambahkan. (FR/Relis).
Komentar