Penulis: RelKom/Lex | Editor: Marjeni Rokcalva
PADANG PANJANG - Inovasi pembelajaran yang dilakukan SMPN 6 Padang Panjang secara daring, menggunakan sebuah aplikasi tanpa kuota Internet "RACHEL", yang sempat viral di dunia maya, mendapat perhatian Kementerian Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Secara Virtual, Senin, (27/7/2020), Kepala Sekolah SMPN, 6 Muji Sirwanto, M.Pd diundang untuk memprsentasikan aplikasi RACHEL di Kementerian PMK, dihadapan Menteri PMK yang diwakili Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Agus Sartono.
Muji Sirwanto menjelaskan alasannya mengembangkan RACHEL antaralain, lantaran 80 persen anak yang bersekolah di SMPN 6 merupakan buruh tani, yang membutuhkan bahan pokok dari paket data. "Kami bersama dengan tim berusaha membuat sesuatu yang mempermudah anak dalam proses pembelajaran itu sendiri di masa Covid-19," kata Muji.
RACHEL berasal dari sebuah alat yaitu, Raspberry P, adaptor, SD card 128 GB, dan penunjang lainnya, yang menampung seluruh tugas maupun pembelajaran baik berupa video modul-modul maupun buku elektronik.
Anak-anak, lanjut Muji, tinggal mendownload, mendekati spot-spot untuk mengakses RACHEL. Sekali seminggu, Pembelajaran di update diakses kembali oleh Siswa. Posisi Spot RACHEL ditempatkan di daerah yang banyak siswa SMPN 6 nya.
Deputi Pendidikan dan Keagamaan Kementerian PMK Agus Sartono sempat menanyakan sumber biaya pengembangan RACHEL yang menelan Rp. 24 Juta Rupiah, karena 1 RACHEL biayanya mencapai Rp. 4 Juta. Muji mengatakan biaya pengembangan RACHEL berasal dari kantong pribadinya dibantu sejumlah donatur.
Presentasi pada Rapat Koordinasi Online dengan tema "Inovasi Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19 " turut diikuti oleh berbagai sekolah tingkat SMP dan SMA di Indonesia. (RelKom/Lex)
Komentar