Kasus Positif Covid-19 Kembali Memuncak Tapi Sawahlunto Masih Berada di Zona Kuning

Penulis: Iyos | Editor: Marjeni Rokcalva

SAWAHLUNTO - Setelah angka penularan sempat menukik tajam dalam beberapa terakhir, kini angka warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil uji klinis di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Unand kembali memuncak. Tetapi Sawahlunto masih tetap berada di zona kuning atau daerah beresiko sedang.

Berdasarkan rilis laporan Tim Data Posko COVID-19 Kota Sawahlunto Mulya Cahyana, S.KM dan Sri Waresky Ismal,S.KM mengungkapkan, dalam tiga hari ini terjadi lonjakan secara fluktuatif terhadap warga yang dinyatakan positif COVID-19 setelah sampel hasil swab test mereka di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) diperiksa di laboratorium biomemdik FK Unand.

Sebagaimana data yang diperoleh beritaminang.com, kenaikan diketahui setelah pihak otoritas Provinsi Sumbar dan laboratorium biomedik FK Unand mengumumkan terjadinya peningkatan positif COVID-19 di Sawahlunto mulai Kamis (19/11) dengan 11 terpapar, kemudian Jumat (20/11) tambah 1 orang, lalu tambah 2 orang lagi pada Sabtu (21/11), dan bertambah lagi 10 orang positif. Dengan demikian, dari Jumat hingga Ahad kemarin sudah 24 kasus baru ditemukan mayoritas berasal dari klaster perkantoran.

Baca Juga


Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan BNPB Sawahlunto Adri Yusman, S.Sos,MM saat dikonfirmasi beritaminang.com menyebutkan, terpantaunya kasus baru tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan tracking terhadap warga yang sempat kontak erat dan diduga kuat terserang virus berasal dari korban sebelumnya. Berdasarkan hasil perkembangan dilapangan sejak Jumat lalu diketahui ada 24 warga masyarakat yang terkonfirmasi positif.

"Memang dalam beberapa hari belakangan terjadi sedikit lonjakan secara fluktuatif, tetapi secara status zonasisasi Kota Sawahlunto masih berada di zona kuning atau daerah beresiko rendah dengan skor 2,43. Sementara ambang batas zona berada diantara 2,41 hingga 3. Dengan demikian, posisi kita saat ini berada tipis di angka batas bawah. Kita berharap dalam beberapa hari kedepan tak ada kasus baru yang mengancam turunnya angka zonasisasi dibawah 2,41. Jika ini muncul, maka bisa jadi kita kembali ke zona orange atau merah." Ungkap Adri Yusman.

Adri menghimbau, agar seluruh masyarakat untuk tetap patuh dengan protokol kesehatan dengan selalu menerapkan kebiasaan bermasker, sering cuci tangan pakai sabun di air mengalir dan hindari tempat-tempat kerumunan orang. Bila ini bisa dilakukan, maka ancaman kembali ke zona orange dan merah dapat diatasi. Bila tidak, maka pukulan berikut yang harus diterima adalah terancamnya kegiatan belajar mengajar antara siswa dan guru secara bertatap muka di instansi pendidikan.

Walikota Sawahlunto Deri Asta, dikonfirmasi terpisah mengatakan, penularan COVID-19 dapat ditekan sedemikian rupa, sehingga keinginan kembali ke zona hijau bisa dilakukan tentu dengan upaya bagaimana semua komponen dan masyarakat patuh dan taat mengikuti prosedur protokol kesehatan. Untuk memutus rantai penularan COVID-19 ini dibutuhkan kerjasama yang baik melibatkan seluruh institusi baik yang berhimpun dalam Forkopimda, maupun tokoh dan masyarakat.

"Alhamdulillah, keterlibatan semua pihak itu sudah terbangun sehingga koordiansi dan upaya memutus rantai penularan COVID-19 bisa kita lakukan bersama-sama. Sekali lagi saya himbau mari kita fokus bagimana penularan virus ini bisa dihentikan dengan cara patuh dan taat mengikuti protokol kesehatan." Tutur Deri Asta, optimis. (Iyos)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru