Penulis: Lex | Editor: Marjeni Rokcalva
KATA-kata bijak nan lugas penuh makna dari Lisnida (66), dalam lomba Public Speaking, Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-92, seakan sampai ke dalam hati dan pikiran audiens yang mendengar, di Ampitheater PDIKM, Minggu, (20/12/2020).
Pensiunan ASN pengawas sekolah SD itu, berbicara tentang peranan perempuan dalam membangun karakter bangsa.
Sebagai utusan lomba dari organisasi Bundo Kanduang Lareh Nan Panjang, Lisnidar menjabarkan perihal posisi wanita sebagai istri, ibu, dan abdi masyarakat. Pengalamannya menjadi guru SD, dan pengawas yang acap kali memotivasi para kepala sekolah, menjadikan Public Speaking Lisnidar mengalir secara original sesuai tema.
"Jadilah contoh yang baik. Ibu adalah madrasatul 'ula (guru pertama bagi anak). Semua tingkah lakunya akan ditiru. Sebagai seorang istri, ibu harus memiliki iman yang kuat, menentramkan dan memiliki kesabaran. Karena karakter bangsa terbentuk dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Di situlah ibu berperan," demikian salah satu wejangan Lisnidar.
Di tempat yang berbeda, di bawah Rumah Gadang PDIKM, sejumlah peserta beradu aksi lewat puisi. Sukmawati (48) dari Forum KB, tampak penuh ekspresi membacakan karya puisinya berjudul "Perempuan dan Perjuangan".
Dengan intonasi dan kepercayaan diri yang penuh, Sukmawati berpuisi menyampaikan betapa seorang perempuan yang sudah berjuang menjadi lebih baik, masih dianggap buruk dan negatif. Namun dia tetap optimis melangkah ke depan.
Hal itu digambarkan lewat bait-bait puisi yang berbunyi, "Untuk kalian kaum istimewa, di mata orang yang sadar, bangkit dan teruslah berjalan, ada banyak pintu yang tersedia, tetapi hanya ada pintu kayu untuk kalian,". Puisi ini diciptakan dua hari sebelum lomba.
Pada lomba Public Speaking, juri menilai pada aspek penguasaan bahasa, penampilan, mimik, intonasi, originalitas konten sesuai tema, serta kesesuaiannya dengan topik. Sementara pada Lomba Puisi, penilaian mencakup pada ekspresi, intonasi, artikulasi, diksi, dan totalitas penampilan.
Di sisi lain, lomba video blog (vlog) juga menjadi ajang menarik. Berbagai kreasi video para ibu dari berbagai OPD ditampilkan.
Asep Media Putra, juri pada lomba ini mengapresiasi antusias para ibu. "Rata-rata cukup baik. Ternyata ibu-ibu sangat kreatif dalam pengambilan gambar maupun dalam berperan. Namun tentu ada yang kalah maupun yang menang, karena ini perlombaan. Selamat Hari Ibu. Semoga selalu menginspirasi," ujarnya.
PHI berlangsung semarak memperhatikan protokol kesehatan. Ketua TP PKK Kota, dr. Dian Puspita Fadly, SP. JP bersama Pimpinan Ponpes Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan El Muhammadiy, S.E. Akt, M, Si turut menjadi juri hari itu.
Sebelumnya, Dian menyampaikan lomba tersebut diharapkan dapat memantik kreativitas para ibu yang dapat mencerminkan kemampuan yang setara dengan kaum pria.
"Tidak ada lagi anggapan perempuan sebagai kelas dua. Ibu adalah sosok yang hebat dan menginspirasi. Dia ada dan selalu ada. Energi masa depan bangsa dan negara," jelasnya. (Lex)
Komentar