Penulis: Marjeni Rokcalva
Padang Aro - Serapan belanja dari APBD Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat hingga 28 Desember 2020 sebanyak Rp700,5 miliar dari total anggaran yang tersedia Rp926,8 miliar.
"Serapan belanja ini masih akan bertambah sebab masa pencairan anggaran oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih berlangsung dan terakhir Rabu 30/12 atau hari ini," kata Kepala Bidang Akuntasi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Solok Selatan, Yoni Elfis di Padang Aro, Rabu (30/12/2020)
Dia menjelaskan, untuk belanja langsung sampai Senin 28/12 realisasinya sudah Rp412,7 miliar dari total anggaran yang tersedia Rp540,8 miliar dan masih ada sisa RpRp128,1 miliar.
Baca Juga
Rincian belanja tidak langsung yaitu paling besar anggarannya untuk belanja pegawai dengan anggaran Rp346,03 miliar dan terealisasi Rp330,5 miliar dan masih ada sisa Rp89,4 miliar.
Selanjutnya belanja hibah dengan anggaran tersedia Rp 32,2 miliar sudah terealisasi Rp 32 miliar, belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan pemerintahan desa dari anggaran Rp 1,035 miliar terealisasi Rp. 451,7 juta.
sedangkan pada belanja tidak terduga dengan anggaran Rp 68,2 miliar realisasinya mencapai Rp 1,4 miliar serta belanja keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa dengan anggaran Rp 92,6 miliar realisasinya Rp 48,09 miliar.
Sedangkan untuk belanja langsung, anggaran tersedia Rp 385,9 miliar sudah terealisasi Rp287,8 miliar dan masih ada sisa Rp 98,05 miliar.
Untuk belanja langsung paling besar alokasinya untuk belanja barang dan jasa yaitu Rp 210,4 miliar dan telah terealisasi Rp 172,9 miliar dan masih ada kelebihan Rp 37,4 miliar.
Sedangkan belanja modal anggarannya Rp 156,3 miliar dan terealisasi Rp102,9 miliar dan masih ada sisa Rp 53,4 miliar serta belanja pegawai anggarannya Rp 19,1 miliar terealisasi Rp 12 miliar.
Dari segi pendapatan dari proyeksi anggaran sebesar Rp 862,9 miliar sudah terealisasi sebesar Rp 764,1 miliar.
Dia mengatakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari proyeksi anggaran Rp 70,3 miliar realisasinya Rp72,2 miliar dan lebih tinggi dari target sebesar Rp 1,8 miliar.
Dari segi PAD, yang paling besar yaitu lain-lain PAD yang sah dengan anggaran Rp 60,8 miliar dan realisasi sebesar Rp 62,8 miliar.
Selanjutnya pajak daerah dengan anggaran Rp 6,59 miliar realisasinya Rp 6,54 miliar, hasil kekayaan daerah yang dipisahkan anggaran Rp1,8 miliar tercapai semuanya dan retribusi daerah anggaran Rp 996 juta terealisasi Rp 1,03 miliar.
"Sisa lebih atau kurang pembiayaan hingga Rabu 28/12 sekitar Rp60,7 miliar," ujarnya. AA
Komentar