Akhirman, Sosok Petugas Kebersihan yang Berdedikasi di Padang Panjang

Penulis: cici/lex | Editor: Marjeni Rokcalva

PADANG PANJANG - Shubuh baru saja berlalu. Udara dingin masih terasa menusuk sendi di Kota Padang Panjang, Sumbar. Akhirman tak peduli. Sepagi ini, dirinya harus menjalankan "tugas negara". Menjamin kebersihan kota.

Dari rumahnya di Koto Katik, Akhirman mendapat tugas bersih-bersih di kawasan bak air PDAM hingga ke Kampung Dobi. Disapunya jalan aspal itu. Dipungutnya sampah yang tercecer. Tanpa lelah.

Pagi lepas, tugas belum tentu selesai. Dipastikannya "areal kekuasaannya" itu benar-benar bersih. Dan sampah yang sengaja ditumpuknya, benar-benar sudah diangkat rekannya yang lain ke mobil sampah atau becak motor.

Cuaca Padang Panjang yang tak menentu jadi tantangan Akhirman. Sudahlah dingin di pagi hari, terkadang turun pula hujan. Akhirman tetap menyapu jalan. Kebersihan jalan dan kenyamanan kota berada di tangan Akhirman dan rekan.

Begitulah keseharian yang dilakoninya sejak 20 tahun lalu. Pria berumur 59 tahun ini, tercatat sebagai salah satu petugas kebersihan di Dinas Perkim LH. Ada tanggung jawab menghidupi keluarga dan menyekolahkan empat orang anaknya, sehingga dirinya tetap bertahan sebagai "pasukan kuning".

"Ini demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta biaya sekolah anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar, menengah hingga atas," jelasnya di sela menyapu Jalan Bahder Johan, Minggu (10/1).

Dalam menjalankan tugasnya, setiap sampah yang telah dibersihkan nanti akan dikumpulkan dan dipilah. Seperti botol minum dan kardus, disisihkannya, untuk dijual ke pengumpul. Sedangkan sampah lainnya dijemput mobil sampah maupun betor.

Begitulah Akhirman memanfaatkan sampah bernilai ekonomis. Dari sampah ini, laku terjual tak seberapa. Tapi dirinya tetap bersyukur, setidaknya ada tambahan uang belanja. (cici/lex)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru