Penulis: Medio Agusta
PAYAKUMBUH - Kota Payakumbuh kembali mendapatkan kabar tak sedap, dengan bertambahnya 14 orang terpapar virus corona deasase. Sehingga saat ini tercatat sudah 651 kasus positif Covid-19 di kota ini. Dari 14 orang positif covid itu, 11 di antaranya dari kalangan guru.
Sedangkan yang sembuh, Sabtu (16/1), dilaporkan ada satu orang yang terbebas dari virus berbahaya itu, yaitu Jarot Yudioko (43) warga Tiakar.
Kepala Dinas Kesehatan dr.Bakhrizal didampingi Kabid Kesehatan Masyarakat Fatma Nelly menginformasikan via pesan whatsapp, Sabtu (16/1), seluruh warga yang positif itu, sudah menjalani isolasi.
Baca Juga
- Pj Wako Suprayitno Turun Lansung Dalam Pembersihan APK Dalam Masa Tenang Pilkada 2024
- Wirman Putra Dilantik Sebagai Ketua DPRD Kota Payakumbuh 2024-2029
- Bawaslu Kota Payakumbuh Gelar Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang
- Gerak Cepat Pemko Payakumbuh,Sekdako Rida Ananda Serahkan Bantuan Korban Kebakaran
- Pj Wako Suprayitno Pimpin Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada Serentak 2024
Mereka antara lain :
M 57 tahun, Perempuan, warga Cubadak Aia (Tigo Koto Diate), Guru MIN Parambahan
LS 30 tahun, Perempuan, warga Cubadak Aia (Tigo Koto Diate), Guru MIS Koto Panjang
A, 25 tahun, Laki-laki, warga Padang Tiakar, Guru Al Fath
WA, 33 tahun, Perempuan, warga Sawahpadang Aua Kuniang, Guru SDN 06 Payakumbuh
NN, 34 tahun, Perempuan, warga Ibuh, Guru SDN 06 Payakumbuh
DN, 26 tahun, Perempuan, warga Tiakar (Batalion), Perawat Puskesmas Padang Karambia
NA, 25 tahun, Perempuan, warga Padang Kaduduak, TU Ponpes ICBS Payakumbuh
R, 39 tahun, Perempuan, warga Balai Cacang, Guru SMK 4 Payakumbuh
UF, 58 tahun, Perempuan, warga Sungai Pinago, Guru SDN 58 Payakumbuh
RH, 38 tahun, erempuan, warga Balai Gadang, Guru SMK Kosgoro
NMS, 30 tahun, erempuan, warga Tarok, Guru SMK Kosgoro
FF, 24 tahun, Perempuan, warga Padang Tinggi Piliang, Pegawai RSI Ibnu Sina (Keuangan)
S, 56 tahun, Perempuan, warga Parik Muko Aie Lamposi Tigo Nagori, Guru SDN 10 Payakumbuh
MA, 49 tahun, erempuan, warga Koto Panjang, Guru SDN 48 Payakumbuh
Menurut Bakhrizal, klaster Covid-19 dari dunia pendidikan bakal terus bertambah. Karena target pemko sebanyak 3.600 guru di kota ini tengah dan akan menjalani rapid tes antibodi. Terhadap mereka yang hasil tesnya reaktif, maka pada hari itu juga langsung di tes swab.
Dikatakan, pada saat sekolah tatap muka dilakukan, test swab harus dilakukan bagi mereka yang reaktif, agar program sekolah tatap muka dapat berjalan aman dari pandemi Covid-19.
Menindaklanjuti hal ini, menurut Bakhrizal, langkah yang diambil tim gugus tugas adalah dengan mengulang screening terhadap guru-guru dan ASN lainnya.
"Sekali 15 hari atau sekali sebulan kita melakukan tes swab ulang, upaya ini kita lakukan untuk mengantisipasi agar anak-anak sekolah tidak terpapar Covid-19 dan menyebabkan penularan yang masiv serta tak terkontrol," ungkapnya.
"Tolong guru patuhi protokol kesehatan, demi anak didik, resiko penyebaran secara cepat lewat anak sekolah sangat tinggi kalau kedepan angka positif semakin naik," kata Bakhrizal.
Data covid-19 yang diterima dari Kabid Kesehatan Masyarakat Fatma Nelly, Sabtu (16/1).
Suspek : 0
Kasus konfirmasi : 651
Sembuh : 590
Isolasi : 52
Rawat : 0
Meninggal : 9
KE : 54
Discarded : 11.097
Total swab : 12.540(Yus
Komentar