Penulis: ET | Editor: Medio Agusta
Padang-Menyikapi SKB tiga menteri, peran orang tua di Sumatera Barat sangat penting dan perlu dimaksimalkan untuk mengarahkan dan mendidik anak-anak terutama dalam konteks berpakaian muslim dan muslimah.
Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, Ph.D. menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubaraqah Universitas Negeri Padang yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Pendidikan (5/2) pagi ini secara virtual yang diikuti oleh pimpinan dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang.
Hadir sebagai penceramah pada Subuh Mubaraqah ini adalah Ustaz Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag., Ketua MUI Kota Padang yang membahas tentang iman dan bagaimana menunjukkan iman itu dalam perilaku kehidupan.
Baca Juga
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Siapa Diri Kita Sebenarnya?
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Tiga Prinsip Hidup
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Keteladanan Rasulullah
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Pintu-pintu Kebaikan pada Waktu Subuh
- Subuh Mubarak Universitas Negeri Padang Pagi Ini: Integrasi Islam dan Sains
"Iman dan keimanan itu kepada Allah harus ditunjukkan dalam kehidupan dengan nalar yang sehat dan nalar yang cerdas sehingga kita bisa beriman dengan ketenangan," kata Ustaz Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag. di hadapan sivitas akademika Universitas Negeri Padang secara virtual itu
Lebih lanjut, Ustaz Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag. mengemukakan bahwa iman dan keimanan itu harus terhubung dengan segala sisi kehidupan. Kata Prof. Duski, iman harus dapat mengubah kehidupan manusia yang sesuai dengan ajaran agama sehingga hidup menjadi nyaman.
"Selain itu iman dan keimanan menghasilkan suatu perspektif baru dalam bentuk nilai lebih dan berdampak pada kualitas lebih pada segala sisi kehidupan," tambah Ustaz Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag.
Menurut Ustaz Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag. pokok pikiran adalah bahwa keimanan kita harus berdampak atau menghasilkan kenyamanan dalam hidup dan menghasilkan perspektif baru dan terhubung dengan segala sisi kehidupan.
"Iman secara transformatif harus menghubungkan kita dengan sang khalik menggunakan nalar, naluri, dan nurani. Jadi keimanan dalam beragama harus terintegrasi dari ketiganya yakni nalar, naluri, dan nurani," tambah Ustaz Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag. (ET)
Komentar