Plh.Gubernur Sumbar, Alwis: Berdayakan UMKM Untuk Bangkitkan Ekonomi Daerah

Penulis: Marjeni Rokcalva

PADANG - Memberdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan membeli, mencicipi, menikmati, memakai dan ikutserta mempromosikan potensi UMKM daerah kepada para tamu yang datang sebagai salah satu upaya membangkitkan kembali perekonomian Sumatera Barat di masa krisis wabah pandemi.covid 19 merupakan bagian tidak terpisahkan dari meningkatkan rasa kecintaan dan kebanggaan daerah.

Hal ini disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Drs.Alwis disaat menerima kunjungan pengusaha kipang H.Anas di ruang kerja sekretaris daerah kantor gubernur di Padang, Senin sore (15/2/2021).

Plh.Gubernur Sumbar, kita ikut prihatin akan kondisi perekonomian masyarakat saat, namun kita juga mesti fokus juga sektor kesehatan yang sedang dapat ujian berat dalam penanganan penyebaran covid 19 saat ini.

"Kita amat menyadari pertumbuhan perekonomian Sumbar saat ini lebih besar didukung dari sektor pertanian dan UMKM. Kondisi wabah covid 19 hampir satu tahun ini telah membuat pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan masyarakat Sumbar menurun draktis dari tahun-tahun sebelumnya, " ungkap Alwis.

Alwis juga menghimbau, seluruh komponen pemerintahan ikutserta membangkitkan ekonomi para UMKM baik dalam setiap kegiatan dan aktivitas penyelenggaraan pemerintah daerah serta ikut juga mempromosikan makanan-makanam khas daerah yang diproduksi para UMKM terhadap tamu-tamu yang datang termasuk para wisatawan.

"Memajukan pariwisata daerah juga tidak lepas dari memperkuat basis potensi daerah baik dalam sisi keindahan alam, spsial budaya juga potensi kekhasan daerah. Selain rendang yang sudah mendunia, makanan cemilan khas daerah kipang kacang, dakak-dakak, gelamai, batiah lamang tapai, sanjai, paniaram, bika, dadiah, ampiang, penungkuik, kampium, rakik maco, sala lauak dan lain merupakan aset pariwisata Sumbar yang berisikan nilai budaya yang menjadi khas masing-masing daerah di ranah minang, ajaknya.

Alwis juga menekankan, sudah menjadi kebiasaan di setiap kantor-kantor pemerintahan, lembaga, instansi disuguhi makanan cemilan terutama diruang-ruang pimpinan dalam menerima tamu yang berkunjung.

"Alangkah baiknya juga ada makanan-maknan khas daerah yang diproduk oleh UMKM masyarakat juga ada di toples meja pimpinan itu, mungkin tidak banyak, namun jika semua kantor di Sumbar memberdayakan hal itu maka usaha produk UMKM tentu akan terdorong bangkit, pikirnya.

Pengusaha Kipang Anas, Nasrul Anas, SH. mengatakan, dibeberapa tahun terakhir ini, tidak saja setahun masa pandemi ini, penjualan produk kipang H.Anas sudah menurun daktis, biasanya produksi 3 kali seminggu, namun sudah produksi sekali seminggu penjualannya sering juga tak optimal.

"Saya memproduksi kipang H.Anas ini merupakan bagian dari mempertahan makanan khas daerah juga mempertahan usaha kebanggaan keluarga. Semenjak perkembang pariwisata semakin pesat di Sumbar, perkembangan usaha makanan di Kota Padang semakin semarak dan persaingan harga dan produksi menjadi hal biasa. Namun memperhatikan kondisi saat ini kami khawatir makanan khas daerah bisa bergeser bahkan bisa hilang dari peredaran jika pemerintah daerah dengan segala peran dan fungsi serta kewenangan yang dimiliki tidak turut serta memberdayakan menjaga kelestarian potensi makanan khas daerah," ungkapnya.

Anin panggilan akrab Nasrul Anas menambahkan, kita lihat fatwa dilapangan bahwa makanan cemilan di meja pimpinan disuguhi makanan yang biasa banyak muncul di hari lebaran. Sehingga kami hampir tidak melihat ada makanan khas daerah yang sebenarnya bisa ikut hadir mendampingi makanan lainnya.

" Kita tentu berharap ada sebuah program dari pemerintah yang dapat mendorong tumbuh usaha makan khas daerah, sebagai upaya meningkatkan pembangunan kepariwisataan Sumbar yang mempertahankan nilai-nilai budaya dan potensi makanan lokal. Sehingga ini dapat juga meningkatkan kesejahteraan usaha kami, juga sekaligus melestarikan potensi makanan daerah yang rasanya khas, enak dan gurih," katanya penuh harap.

Loading...

Komentar

Berita Terbaru