Penulis: Iyos | Editor: Marjeni Rokcalva
SAWAHLUNTO - Tak biasanya, asap hitam pekat membumbung dilangit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PT PLN (Persero) UPK Ombilin sempat mengagetkan warga. Banyak menduga, bangunan pembangkit setrum kapasitas 2x100 megawatt yang terletak di Desa Sijantang Koto, Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumbar, tersebut terbakar, Rabu (17/2/21) siang sekitar pukul 11.30 WIB.
Namun hal itu dibantah pejabat Asisten Manager Umum dan SDM Ahmadi, yang terbakar itu bukan pembangkit tetapi tumpukan bekas benda-benda yang mudah menimbulkan percikan api. Dikatakannya, lokasi kebakaran itu berada 150 meter diluar emplasement pembangkit Ombilin. Dan lokasi itu merupakan daerah penumpukan barang atau limbah pakai seperti ban-ban bekas, serta benda-benda lainnya, karet, dan pipa-pipa bekas instalasi lama yang tak digunakan.
"Lokasi kebakarannya berada sekitar 150 meter dari emplasemen pembangkit. Jadi, bukan berada didalam komplek PLTU dan api baru kami ketahui setelah membesar dengan asap hitam yang membumbung kelangit hingga jadi pusat perhatian warga. Apalagi, saat awal kejadian tidak ada yang mengetahui karena tempat kejadian berada jauh dari kantor operasional pembangkit, " ungkap Ahmadi, yang dihubungi beritaminang.com melalui daring.
Baca Juga
Terkait kebakaran ini, apakah menganggu distribusi interkoneksi jaringan listrik Sumatera Barat, Riau, dan Sumsel, dengan tegas Ahmadi mengatakan, tidak ada gangguan sama sekali hingga saat ini. Distribusi listrik tidak terganggu dan masih lancar-lancar saja. Apalagi soal kerugian di pihak PLN UPK Ombilin juga tidak terjadi karena yang terbakar bukan gudang dan barang-barang layak pakai alias barang bekas.
"Tidak ada kerugian dipihak PLN UPK Ombilin apalagi gangguan terhadap jaringan interkoneksi Sumbar, Riau, dan Sumsel, semuanya dalam keadaan lancar-lancar saja. Sekali lagi saya tegaskan tidak ada gangguan interkoneksi dan kerugian materil yang dialami PLTU." Tegas Ahmadi.
Kondisi dilapangan terlihat ramai bahkan ada kepanikan dari warga yang menyaksikan dari kejauhan karena tidak dibenarkan masuk kedalam komplek proyek strategis tersebut. Hal itu terlihat dalam rekaman video dan foto yang di-posting warganet di medsos.
Dari rekaman itu, Api diperkirakan membumbung kelangit setinggi 10 hingga 25 meter dengan gumpalan asap hitam tebal. (Iyos)
Komentar