Penulis: Marjeni Rokcalva
RENDANG merupakan jenis olahan masakan khas Sumatera Barat yang selalu menjadi menu favorit saat bersantap. Masing-masing daerah di Sumatera Barat memiliki ciri khas sendiri dalam mengelola rendang. Dahulunya rendang diperuntukkan sebagai bekal bagi para perantau hal ini dikarenakan rendang kering sangat awet dan tahan lama sehingga dapat disimpan berbulan-bulan lamanya. Rendang juga banyak disajikan kapan dan dalam berbagai acara istimewa adat seperti acara pernikahan, pemberian gelar datuk, atau penyambutan tamu. Tetapi, seiring berjalan nya waktu dan kebiasaan orang Minangkabau yang suka merantau menjadikan rendang semakin terkenal dan tersebar luas diseluruh nusantara bahkan mancanegara. Rendang Padang juga terdapat dua macam jenis yaitu :
a. Rendang kering
Rendang kering adalah rendang yang dalam proses pemasakan nya ini dimasak dalam waktu berjam-jam lamanya hingga santan mengering dan semua bumbu nya terserap sempurna. Dengan mengunakan api kecil dan tidak berhenti dalam mengaduknya. Rendang kering ini sering di jumpai di daerah Payakumbuh yang membuat rendang dari bahan telur sehingga dikenal dengan rendang telur yang rasanya renyah dan gurih. Dan warnanya agak coklat kehitaman dan tahan sampai dengan berminggu-minggu.
Baca Juga
- Mengenal Berbagai Macam Saluang di Minangkabau
- Mari Mengenal Alat Musik Tradisional yang Ada di Minangkabau
- Guna Mengenal Lebih Dekat, SMA Islam Terpadu Mutiara Duri Kunjungi UNP
- Mengenal Jenis-Jenis Asuransi Mobil dan Cara Klaimnya
- Mengenal Sosok Margaret Clark, Penulis Populer di Kalangan Kaum Muda Australia
b. Rendang basah
Rendang basah di Minangkabau lebih banyak dikenal dengan kalio.Rendang basah dimasak dengan waktu yang lebih singkat dari rendang kering. Santan pada rendang basah ini belum mengering sempurna,dan dalam suhu ruangan hanya dapat bertahan dalam waktu kurang dari satu minggu.rendang basah berwarna cokelat terang keemasan dan lebih pucat.
Rendang orang Minangkabau terkenal dengan cita rasa nya yang pedas dan memiliki ciri khas yang kaya dengan bumbu dan rempah-rempah. Bumbu yang dipakai dalam membuat rendang adalah cabe merah, bawang putih, jahe, lengkuas , kunyit dan daun kunyit daun jeruk, sereh, santan kelapa dan berbagai bumbu lainnya yang dibutuhkan untuk memasak.Dan keunikan rendang adalah pengunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri.Sehingga tidak diherankan rendang dapat disimpan satu minggu hingga satu bulan.Selain itu proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dan memakan waktu yang berjam-jam untuk menunggu hingga kering dan berwarna pekat inilah membuat orang yang memasak rendang memerlukan kesabaran. Karena saat memasak rendang harus sabar saat menunggu, senantiasa dengan hati-hati dibolak balik agar santan mengering dan bumbu terserap sempurna.hal inilah yang membuat rendang orang minang bisa tahan berminggu-minggu dan menjadi makanan khas Minangkabau yang enak.Pada rendang daging tidak pernah dijumpai daging nya yang alot (keras) karena,potongan daging dimasak bersama bumbu-bumbu dan santan dalam panas api yang tepat,diaduk pelan-pelan hingga santan dan bumbu terserap daging.Dan proses pemasakanya yang memakan waktu lama dan pemakaian alat masak yang terbuat dari tanah liat atau besi serta pengunaan tungku (kompor) dengan pengaturan api yang selalu di jaga.
Dan berdasarkan bahan utama untuk pembuatan rendang. Rendang terdiri dari berbagai macam jenis :
a. Rendang daging sapi atau kerbau
b. Rendang ayam
c. Rendang lokan
d. Rendang telur
e. Rendang pakis dan maco
f. Rendang daging kambing
g. Rendang ikan
Berikut bahan dan cara dalam membuat rendang:
1. Bahan utama, bisa berupa daging,ayam,telur,lokan,pakis,ikan.
2. Santan kental
3. Santan cair
4. Kelapa sangrai
5. Serai
6. Daun jeruk purut
7. Daun salam
8. Asam kandis
9. Daun kunyit
Bumbu-bumbu yang di haluskan :
1. Cabe merah
2. Bawang putih
3. Bawang merah
4. Jahe
5. Kunyit
6. Lengkuas
7. Garam secukupnya.
8. Pekak
9. Kapulaga
10. Ketumbar
11. Merica
12. Kayu manis.
Cara membuat rendang padang asli
1. Bahan utama dipotong sesuai selera.
2. Tumis bumbu halus sampai matang,masukan santan cair beserta sereh dan daun-daun
aduk hingga merata dan santan matang(santan taminyak)
3. Aduk-aduk terus sampai mengental supaya santan tidak pecah. Jika
sudah mulai mengeluarkan minyak,silahkan masukkan bahan utama dan santan kental.
4. Aduk terus perlahan sampai kuah keringnya sesuai keinginan dengan api sedang hingga daging empuk dan berwarna kecoklatan serta berminyak.
5. Rendang siap di sajikan
Dahulunya rendang hanya dihidangkan untuk hantaran dalam hari besar agama dan upacara adat Minangkabau seperti perhelatan istimewa, kenduri, pesta besar dan juga menyambut tamu kehormatan. Rendang juga dimanfaatkan sekarang sebagai bantuan pangan bagi korban bencana alam karna tahan lama dan kandungan gizinya. Seperti peristiwa gempa bumi di Lombok 2018.
Rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke malaka untuk berdagang pada zaman dahulu karena perjalanan saat merantau memakan waktu lama,rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal Hal ini karena rendang daging sangat awet,tahan disimpan hingga berbulan-bulan lamanya,sehingga dapat dijadikan bekal dalam perjalanan jauh.
Banyak dari perantau Minangkabau membuka rumah makan Padang di seluruh nusantara bahkan mancanegara. Rumah makan inilah yang memperkenalkan rendang. Menurut tokoh masyarakat Minangkabu, rendang memiliki filosofi tersendiri yaitu musyawarah dan mufakat,yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang,yaitu Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari Niniak Mamak ,Karambia (Kelapa), merupakan lambang cadiak pandai, Lado (cabai) , merupakan lambang alim ulama yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama. , pemasak(bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dilihat dari letak geografisnya yang ada di Sumatera Barat,rendang dibagi menjadi dua yaitu : rendang yang terletak di dataran tinggi "Darek",daerah darek adalah daerah-daerah tua tempat asal kerajaan Minangkabau seperti Agam, Payakumbuh, Lima Puluhkota. Sedangkan yang pada dataran rendah "Pesisir"seperti daerah Pariaman. Rendang dari darek berbumbu lebih sederhana, dan teknik memasaknya juga sederhana. Rasanya juga sedikit pedas warnanya lebih gelap bahkan ada yang hitam dan tanpa banyak aroma rempah. Sedangkan rendang Pesisir banyak menambahkan rempah-rempah sehingga lebih pedas dan aroma rempahnya. (***)
By: Sagita Ramadhani (Mahasiswa Sastra Minangkabau,Universitas Andalas )
Komentar