Penulis: Marjeni Rokcalva
Padang Aro - Pemkab. Solsel melalui Dinas Perumahan Pemukiman & Lingkungan Hidup (Disperkim & LH) Solsel bakal bangun Instalasi Pengilahan Air Limbah (IPAL) Komunal MCK dan septictank komunal.
Kegiatan ini menurut Kabid Perkim Disperkim & LH Solsel, Alvino Sendra, ST. MT, adalah program daerah yang didukung oleh Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2021.
" Sedikitnya tahun ini, Solsel kembali mendapat dukungan dana DAK untuk pembangunan sanitasi, khususnya pengerjaan MCK Kumunal dan Septictank Komunal, " jelas Alvino Sendra.
Adapun nagari yang mendapat pembangunan sanitasi tahun 2021 tersebut diantaranya, Nagari Pasir Talang Selatan, Kecamatan Sungai Pagu akan dibangun IPAL Komunal Mix MCK 25-55 KK dengan pagu dana Rp. 500 juta.
Selanjutnya ada juga pembangunan septictank komunal untuk 5-10 KK di Nagari Bomas Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu untuk 5 titik dengan anggaran kegiatan sebesar Rp. 300 juta.
Berikut Nagari Lubuk Gadang Barat Kecamatan Sangir untuk 6 titik kegiatan dengan anggaran Rp. 360 juta. Serta Nagari Sitapus Kecamatan SBH dengan 5 titik kegiatan, yang anggarannya Ro. 300 juta, " jelas Alvino Sendra
Masih menurut Alvino, di damping anggota tim teknis kegiatan, Darmawan menambahkan, pada tahun ini, Solsel juga mendapat dukungan pembangunan Tempat Pengolaham Sampah (TPS) Reduce Reuse Recycle (3R) satu unit untuk Nagari Alam Pauh Duo.
Adapun besaran dana untuk pembangunan satu unit TPS 3R, di Kecamatan Pauh Duo adalah sebesar Rp. 625 juta.
Dijelaskannya, sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar manusia yang harus dipenuhi, seperti halnya kebutuhan akan air bersih.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Solsel melalui Dinas Perkim & LH terus berupaya melakukan kabolorasi dengan pihak pusat, provinsi dab nagari, khususnya dalam mendukung ketersediaan fasilitas MCK maupun program seotictank bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), " jelas Alvino.
Diharapkan dengan adanya IPAL Komunal ini tidak mencemari air tanah dengan tingkat E-Coli yang tinggi disekitar permukiman masyarakat.
Dapat kita lihat selama ini pembuangan air limbah rumah tangga yang ada disalurkan ke saluran air, gorong-gorong, kanal kecil, atau got yang ada di sekitar fasilitas tersebut sehingga standar kesehatan lingkungan tidak terpenuhi," pungkas Alvino.
Sementara itu salah seorang tim teknis program tersebut, Darmawan mengatakan, pihaknya sangat berharap peran aktif dari kelompok masyarakar, pemerintahan nagar serta lembaga yang ada di nagari.
Hal itu menjadi penting, karena program ini menjadi salah satu pendukung adanya perubahan kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah sembarang dan buang air besar di sungai.
Bahkan saluran pembuangan dari MCK selama ini ada yang lansung ke sungai, tali bandar, kedepan dengan tuntasnya program ini tidak terjadi lagi.
Muaranya sudah pasti kebersihan dengan kesehatan dapat dirasakan masyarakat di pemukiman yang padat, " harap Darmawan.
Perluasan cakupan akses pelayanan air limbah dan persampahan yang layak skala komunal mempunyai kriteria padat penduduk dan rawan sanitasi yang dilaksanakan dengan proses pemberdayaan masyarakat," demikian Darmawan. AA
Komentar