Subuh Mubaraqah UNP Pagi Ini: Menyiapkan Bekal Menyongsong Kehidupan Global

Penulis: ET | Editor: Medio Agusta

Padang-Pimpinan Universitas Negeri Padang mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas kesediaan Ustaz KH Wahfiudin Sakam, S.E., M.B.A. untuk menjadi penceramah pada kegiatan rutin mingguan Subuh Mubaraqah Jumat pagi ini. Berkaitan dengan topik ceramah pagi ini, kami berharap Universitas Negeri Padang dapat menjadi pusat perubahan di Sumatera Barat karena pemikiran dari Ustaz sangat bermakna bagi pengembangan Universitas Negeri Padang.

Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri, Ph.D. menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada kegiatan Subuh Mubaraqah Universitas Negeri Padang yang diselenggarakan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan pada Jumat (19/3) pagi ini secara virtual yang diikuti oleh pimpinan dan sivitas akademika Universitas Negeri Padang. Pada kegiatan Subuh Mubaraqah Universitas Negeri Padang pagi ini hadir sebagai penceramah Ustaz KH Wahfiudin Sakam, S.E., M.B.A. yang juga Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi Majelis Ulama Indonesia.

Dalam ceramahnya dengan topik Menyiapkan Bekal Menyongsong Dunia Global, Ustaz KH Wahfiudin Sakam, S.E., M.B.A. menegaskan bahwa setelah perang dunia kedua, seorang dosen United Nations University, Tokyo yakni Dr. Soedjatmoko yang merupakan tokoh yang berasal dari tanah Minangkabau menyampaikan bahwa dia seperti menggantung asap, tetapi begitulah hasil penelitian dari UNU.

Baca Juga


"Peradaban dunia itu adalah kumulatif, setelah perkembangan suatu peradaban yang kemudian peradaban itu hancur, kemudian dilanjutkan oleh perkembangan suatu peradaban yang baru dan kemudian peradaban baru itu hancur. Begitulah peradaban itu dari masa ke masa dalam kehidupan di dunia ini," jelas Ustaz KH Wahfiudin Sakam, S.E., M.B.A.

Lebih lanjut kata Ustaz KH Wahfiudin Sakam, S.E., M.B.A., pada masa kini tampaknta terjadi peralihan penguasa ekonomi dunia kepada China dan perlu dipikirkan apa pengaruhnya terhadap dakwah dan NKRI. Menurut Ustaz KH Wahfiudin Sakam, S.E., M.B.A., mahasiswa pada masa ini perlu bersiap menghadapi kenyataan yang akan terjadi.

"Mahasiswa harus mengangkat kesadaran intelektual ke tingkat nasional maupun ke tingkat internasional. Pada bulan Ramadhan adalah bulan intelektual karena kajian-kajian keilmuan akan meningkat pada bulan Ramadhan.
Untuk itu, mahasiswa milenial pada masa kini harus kuat dan meningkatkan intelektual untuk menghadapi peralihan peradaban dunia yang terjadi pada masa kini," kata Ustaz KH Wahfiudin Sakam, S.E., M.B.A.

Menurut Ustaz KH Wahfiudin Sakam, S.E., M.B.A., manusia akan bisa menjadi besar, hanya dengan banyak membaca dan banyak berpikir. Lebih lanjut katanya, berpikir kritis adalah hal yang amat penting untuk menyongsong kehidupan peradaban yang baru ini agar kita tidak terombang-ambing dibawa arus peralihan peradaban.

"Untuk menghadapi kemajuan peradaban dunia pada masa kini, generasi muda milenial termasuk ahli agama dan umat Islam harus menguasai bahasa buatan teknologi digital yang disebut dengan koding, selain menguasai bahasa manusia (bahasa asing) penting lainnya," kata Ustaz KH Wahfiudin Sakam, S.E., M.B.A.
(ET)

Loading...

Komentar

Berita Terbaru