Penulis: Medio Agusta
PADANG ARO - Guna mencapai dan mewujudkan target perencanaan bisnis Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Saribu Sungai Solsel. Secara bertahap pihak perusahaan terus dilakukan berbagai upaya, naik melalui dukungan dana DAK maupun melalui dana APBD, Provinsi, dan Solsel.
Bahkan pada tahun 2021 ini, menurut Direktur PDAM Tirta Saribu Sungai, Ridwan. MM didampingi Kabag Teknik, Yudhi Andika, ST dan Kabag. Adm/Keuangan, Betri Antoni salah satu target adalah terwujudnya pemetaan perpipaan di setiap unit PDAM.
"Melalui pemetaan perpipaan disetiap unit, maka capaian pelayanan pada seluruh pelanggan akan dapat termkasimalkan, muaranya tentu akan tercapai kepuasan pelanggan terhadap ketersediaan air bersih," jelas Ridwan.
Baca Juga
- Tingkatkan Kualitas Transparansi Pelayanan Publik, Gubernur Sumbar Luncurkan Aplikasi Sepakat
- Sekdakab Pessel: Petugas Medis Agar Tingkatkan Pelayanan Walau Dalam Kondisi Apapun
- Penyebarluasan Informasi Mal Pelayanan Publik, DPMPTSP Kunjungi Kominfo Padang Panjang
- Ombudsman RI Lakukan Penilaian Pelayanan Publik di Puskesmas Pasar Baru Pessel
- Pj Wako Padang Panjang Tinjau Progres Mal Pelayanan Publik di DPMPTSP
Secara umum keseluruhan unit atau 5 unit PDAM TSS sudah dilakukan pemetaan perpipaan ini, dan tahun ini akan kita mulai disetiap unit, sehingga berbagai masalah ketersediaan air akibat kerusakan atau adanya pipa yang bocor akan dapat tertangani dengan cepat.
Selain itu, mulai tahun ini pihak PDAM TSS menurut Ridwan juga bakal melakukan optimalisasi sumber distribusi air di beberapa sumber, pembentukan unit baru serta rencana membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perkotaan untuk Padang Aro dan Muara Labuh.
Air bersih merupakan kebutuhan manusia yang sangat vital yang tidak dapat digantikan oleh benda apapun. Hal yang sama juga akan terjadi di pusat perkotaan yang ada di Solsel, seperti di Padang Aro dan di pasar lama Muara Labuh, yang jumlah penduduknya sudah pasti sangat padat.
"Untuk membangun SPAM Perkotaan ini, pihak kita saat ini tengah mencari sumbet air bersih yang baru. Sehingga ketersediaan air bagi pelanggan atau warga perkotaan tidak lagi dari sumber sebelumnya," kata Ridwan.
Ditambahkan Kabag Teknik, Yudhi Andika, bahwa sesuai Rencana Kerja Teknis untuk tiap-tiap unit, dalam rangka mengoptimalkan pelayanan pada pelanggan tahun 2021 ini tercatat adanya tujuh lokasi pembenahan yang sudah dilakukan dengan total anggaran Rp. 29.542.950,-
Ketujuh titik lokasi tersebut diantaranya, Reservoar Batu Bajarang Pauh Duo dengan melakukan pemindahan koneksi pipa transmisi dari Bak Pelepas Tekan (BPT) ke Servoar Batu Bajarang.
"Selanjutnya di sumber Mudiak Lawe Sungai Pagu, biasanya pada jam-jam tertentu biasanya air tidak mengalir. Maka dilakukanlah penambahan jaringan pipa tranmisi dari Intake ke IPA Mudiak Lawe tersebut," jelas Yudhi.
"Guna mendukung suplai air yang cukup untuk masyarakat Asahan Kampung Palak, Sungai Pagu juga telah dilakukan penambahan pipa jaringan. Selain itu ada juga pembongkaran jaringan pipa Hope no 150 MM dan pipa GIP no 150 MM di Banuaran Pauh Duo," tambah Yudhi.
Berikut dilakukan pula pembuatan jembatan pipa GIP no 150 MM L 24 M di wilayah Pekan Selasa. Sedangkan pemetaan perpipaan yang dilakukan diantaranya di unit, Pakan Rabaa, Pasir Talang, Muara Labuh, Pekan Selasa dan Padang Aro.
Lebih lanjut Yudhi Andika memaparkan tahun ini dengan dukungan APBD sebesar Rp. 680 juta akan dilakukan rehap sumber air bersih di lima titik sumber. Sedangkan dengan DAK Provinsi juga dilakukan pengembangan jaringan untuk Sambungan Rumah (SR) di dua titik lokasi, yaitu di Pakan Rabaa dan Pasir Talang Selatan.
"Bahkan dengan dukungan dana Pokir Anggota DPRD Solsel, Afrizal Dt. Rajo Jalil tahun ini juga dilajukan rehap sumber air di Alai Sako. Sedangkan untuk optimalisasi ketersediaan air dari sumbernya, di Nagari Koto Batu akan dilakukan pembangunan jaringan dengan sumber dana APBD Solsel melalui Dinas Perkim & LH sebesar Rp. 499 juta," demikian Yudhi.
Sedangkan Kabag Administrasi / Keuangan, Betri Antoni memaparkan, bahwa tenaga administrasi yang miliki perusaan daerah ini tercatat totalnya 68 orang, sebanyak 25 orang diantaranya adalah Tenaga Harian Lepas (THL).
Semua karyawan PDAM TSS belum satupun yang berasal dari lulusan AKATIRTA, yaitu lembaga pendidikan akademi yang melahirkan karyawan yang teruji kemampuannya terkait dengan pengelolaan air minum.
"Meski demikian, untuk menunjang profesionalitas kerja, beberapa orang karyawan sudah ada juga yang telah mengikuti pelatihan dan diklat terkait pengelolaan perusahaan air minum," jelas Betri Antoni. AA
Komentar