Penulis: Iyos | Editor: Medio Agusta
SAWAHLUNTO - Terlantar, ditumbuhi semak belukar dan pohon Cemara, lahan milik PT Bukit Asam Tbk, Unit Pertambangan Ombilin di Kayu Gadang, Desa Santur, Kecamatan Barangin, Sawahlunto, Sumatera Barat, akan dikelola Kelompok Tani Hutan, Hery Setiawan dan kawan-kawan sebagai objek destinasi wisata alam serta pusat pembudidayaan lebah madu galo-galo atau trigona.
Untuk mempersiapkan rencana itu, Kelompok Tani Hutan yang dipelopori Hery Setiawan, Ahad (21/3/21) mulai melakukan pembabatan semak belukar yang menutupi lahan seluas sekitar 1,5 hektar tersebut. Rencananya, pembersihan lahan akan dilakukan secara simultan sehingga memudahkan untuk dikembangkan sebagai objek wisata alam potensial yang akan dilengkapi wahana rumah pohon dan permainan lainnya.
Heri Setiawan, bersama Sumisno, sebagai penggerak rencana tersebut kepada beritaminang.com tadi siang mengatakan, pihaknya secara lisan telah mendapat restu untuk penggunaan lahan tersebut dari Yulfaizon, General Manager PT Bukit Asam UPO. Dalam waktu dekat dia akan segera mengajukan permohonan resmi sehingga status penggunaan lahan terlantar itu dapat difungsikan untuk kegiatan positif dan bernilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga
- Pemprov Sumbar Fasilitasi Pemulangan 4 Orang Warga Pasca Dievakuasi dari Lebanon
- Obati Kerinduan, Naga-Ri Terus Jalani Silaturahim dengan Warga Padang Panjang
- Warga Nagari Sungai Duo Dharmasraya Terima Bedah Rumah Baznas dan Polres
- Pemprov Sumbar Sediakan Anggaran Bantuan Hukum bagi Warga tak Mampu
- Paguyuban Warga Sunda se-Sumatera Barat Raker di Hall Bukit Lampu Padang
Dikemukakan dia, lahan yang akan digarap cukup potensial karena memiliki potensi untuk dikembangkan secara mandiri dan bertahap. Selain memiliki panorama alam yang indah dengan udara yang bersih dan sejuk, kawasan Kayu Gadang juga diperkaya dengan pohon cemara atau pinus berdiameter sangat lebar sehingga kokoh untuk dijadikan rumah pohon dan lokasi outbond atau wahana pohon lainnya.
"Kami sudah rencanakan kawasan panorama Kayu Gadang kembali dikembangkan sebagai destinasi wisata alam yang menarik dengan rumah pohonnya. Kemudian dilengkapi taman bunga, dan pusat pembudidayaan lebah madu galo-galo. Nantinya, lokasi ini akan kami kelola atas nama Kelompok Tani Hutan Kayu Gadang." Ungkap Hery Setiawan, optimis.
Panorama Kayu Gadang, berada diketinggian bukit barisan. Dari sini, jika cuaca terang akan terlihat jelas gunung Merapi dan gunung Singgalang. Dahulunya, lokasi ini juga terkenal sebagai objek wisata alam, namun tidak terkelola dengan baik sehingga dilupakan para pengunjung. Letak persisnya di samping Kantor PDAM yang dahulu merupakan Kantor Bagian Lingkungan dan eksplorasi PT BA UPO.(Iyos)
Komentar