Penulis: Medio Agusta
PADANG ARO - Pemerintah Kabupaten Sijunjung belajar lagi ke Kabupaten Solok Selatan. Kali ini datang rombongan dari Dinas Kesehatan setempat mengetahui cara memperoleh hingga membangun rumah sakit Pratama.
Rombongan Dinas Kesehatan Sijunjung dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung Ezwandra, disambut oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Solok Selatan, H. Novirman, Direktur RS. Pratama Solsel drg. Rona Irda, KTU. RS. Pratama Solsel, Jefri serta beberapa Kabid dilingkungan Dinas Kesehatan Solsel.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung Ezwandra memaparkan tujuan dan keinginan rombongan ke Solsel, yaitu ingin kaji banding terkait pembangunan RS. Pratama.
Baca Juga
- Mawardi Roska: Kemensos Terima Tambahan Usulan Penerima PKH Pemkab Pessel
- Pemkab Pessel Lakukan Pengaspalan Jalan Pasar Lagan-Lagan Kecil
- Website Resmi Pemkab Pessel Terus Berbenah
- Bupati Sutan Riska: Ini Agenda Penting Pemkab Dharmasraya Hingga Akhir 2024
- Pemkab Pessel Rehabilitasi Jembatan Gantung Lubuk Kasai, Nagari Lunang
"Sebelum pelaksanaan dilakukan kami belajar dulu ke Solok Selatan, bagaimana perencanaan awal hingga dibangunnya rumah sakit, supaya apa yang dibuat nanti sesuai dengan manfaatnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Sijunjung Ezwandra.
Dia mengatakan, dasar Kabupaten Sijunjung ingin membangun rumah sakit pratama adalah jarak antara Puskesmas ke RSUD setempat sangat jauh. RSUD Sijunjung saat ini jumlah bed 116, dengan jumlah Puskesmas sebanyak 13 buah.
Rencana lokasi pembangunan rumah sakit pratama Sijunjung yaitu di Kecamatan Kamang dimana jaraknya dengan RSUD Sijunjung 75 kilometer dengan waktu tempuh mencapai dua jam perjalanan.
Khusus Kamang ada tiga puskesmas dengan kunjungan 74.949 Rujukan Puskesmas di Kamang kebanyakan ke Dharmasraya karena memang lebih dekat. Kunjungan Puskesemas rawat jalan 323.361 dan rawat inap 1.172.
"Dengan jauhnya jarak rujukan ke RSUD Sijunjung bisa juga berakibat kematian terhadap pasien sehingga kami berkeinginan mendekatkan pelayanan ke masyarakat," ujarnya.
Selain itu katanya, jarak yang jauh juga akan berdampak pada perekonomian masyarakat. Walaupun biaya berobat sudah ditanggung jaminan kesehatan katanya, tetapi ada biaya yang harus ditanggung sendiri oleh pasien.
Selain itu, salah satu alasan pembangunan rumah sakit Pratama di Sijunjung adalah salah satu dari 10 penyakit terbanyak adalah kecelakaan, hal itu disebabkan Sijunjung berada di lintas Sumatera
Kecelakaan ini membutuhkan rujukan yang cepat dan kalau ke RSUD Sijunjung bisa dua jam dengan jarak tempuh 75 km dan ke Dharmasraya 39 kilometer dengan jarak tempuh 70 menit.
Dijelaskan Ezwandra, keinginan melakukan kaji banding ke Solsel ini, juga atas saran dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman mengatakan, untuk rumah sakit pratama, proposal di ajukan pada 2018 dan akan dibantu Rp80 miliar dengan rincian tahap awal Rp 42,6 miliar dan kalau siap Juni akan diberikan lagi sisanya tetapi karena proses tender cukup lama sehingga selesainya Desember sehingga dana Rp 40 miliar belum jadi diberikan, dan Dana Rp40 miliar lagi akan di usulkan lagi untuk 2022.
Adapun lahan tempat pembangun Rs. Pertama ini tanahnya masyarakat Nagari Lubuk Malako yang menyediakan seluas lima hektare dan ditarget 40 ribu masyarakat Solok Selatan akan dilayani rumah sakit pratama.
Masih menurut Novirman, kunjungan pihak Sijunjung terkait pebangunan pelayanan kesehatan adalah yang kedua. Pertama saat akan membangun RSUD Sijunjung dulu pihak dari Dinkes Sijunjung juga melakukan kaji banding ke RSUD Solsel di Muara Labuh.
"Sekarang kali kedua Sijunjung melakukan kaji banding ke Solsel terkait pembangunan pelayanan kesehatan," kata Novirman. AA
Komentar