Penulis: ET | Editor: Medio Agusta
Padang-Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah (Basindoda), Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang menyelenggarakan kuliah umum dengan tajuk "Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penuturan Asing pada Era 4.0" yang berlangsung pada Rabu (7/4) secara virtual. Kuliah umum ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.
Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah FBS UNP, Dr. Yenni Hayati, M.Hum. mengemukakan bahwa kuliah umum ini menghadirkan dosen yang berpengalaman dalam bidang pengajaran BIPA yakni Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. dosen yang juga Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta dan Prof. Dr. Harris Effendi Thahar, M.Pd. yang merupakan dosen FBS Universitas Negeri Padang.
Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, Prof. Dr. Ermanto, S.Pd., M.Hum. dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Kuliah Umum dengan tajuk Pengajaran BIPA pada masa teknologi informasi digital yang tidak terelakkan.
Baca Juga
- Plt Gubernur Sumbar Berikan Kuliah Umum di Unsri Palembang
- Mahasiswa Departemen Basindoda FBS UNP Ikuti Kuliah Umum Inovasi Pengajaran BIPA
- Mahasiswa Program Doktor IKB FBS Universitas Negeri Padang Ikuti Kuliah Umum Artificial Intelligent
- UNP Gelar Kuliah Umum Pengembangan Karir Dosen Bersama Direktur SDM Ditjen Dikti
- Departemen BSID FBS UNP Gelar Kuliah Umum Bertajuk Pembelajaran Bahasa di Era Digital
"Kebutuhan atas pengajar BIPA semakin lama semakin meningkat, baik kegiatan pembelajaran BIPA yang berada di luar negeri maupun kegiatan pembelajaran BIPA yang dilaksanakan di Indonesia. Untuk itu, kuliah umum ini bermanfaat untuk memberikan wawasan dan pengetahuan untuk pengajaran BIPA," jelas Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, Prof. Dr. Ermanto, S.Pd., M.Hum.
Lebih lanjut kata Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, Prof. Dr. Ermanto, S.Pd., M.Hum. ketika membuka kuliah umum tersebut, dalam masa kemajuan teknologi informasi digital yang pesat, perlu pemajuan perangkat pembelajaran atau pemajuan media pembelajaran untuk pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing tersebut.
"Kebudayaan di Indonesia harus dimanfaatkan untuk pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing. Dengan demikian penguasaan atau wawasan tentang kebudayaan perlu dan penting untuk pembelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing tersebut," jelas Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. dosen yang juga Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Lebih lanjut kata Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta, pada masa kini, pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penuturan Asing harus pula memanfaatkan teknologi digital dalam bentuk video pembelajaran interaktif.
"Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing sudah harus memanfaatkan teknologi digital yang menarik dan variasi sehingga bermanfaat untuk meluaskan pembelajar bahasa Indonesia melintasi waktu dan tempat," Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. dosen yang juga Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Narasumber Prof. Dr. Harris Effendi Thahar, M.Pd., mengemukakan bahwa sesungguhnya pembelajaran bahasa Indonesia sebaiknya dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia dan bahasa adalah pengalaman dan kebiasaan bertutur tersebut.
"Untuk itu, belajar bahasa bukanlah belajar tentang bahasa atau teori tentang bahasa tersebut. Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing sebaiknya mengajarkan dalam menggunakan bahasa itu sebagai pengalaman berbahasa," jelas Prof. Dr. Harris Effendi Thahar, M.Pd.
Menurut Prof. Dr. Harris Effendi Thahar, M.Pd., belajar bahasa adalah belajar budaya maka penguasaan wawasan tentang kebudayaan juga sangat penting untuk pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing. (ET)
Komentar