Penulis: iyos | Editor: Marjeni Rokcalva
SAWAHLUNTO -Korban terkonfirmasi positif Corona virus desease 19 (COVID-19) hari ini kembali bertambah 12 orang di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, 7 diantaranya siswa boarding school SMP 2. Dengan demikian sudah 28 siswa sekolah ini terserang virus ditambah 1 tenaga Tata Usaha dan 1 Satpam dari sekolah yang sama. Lainnya, 1 karyawan BDTBT, 1 anak keluarga BDTBT, dan 1 tukang cukur rambut di Desa Lunto. Data ini terkonfirmasi dari sumber terpecaya yang dihimpun beritaminang.com Sabtu (10/4/21) pagi.
Yasril,S.KM ,MM, Kepala Dinas Kesehatan setempat yang dihubungi secara daring, Sabtu (10/4) siang, tidak menampik data itu, dia mengemukakan
telah terjadi peningkatan kasus COVID- 19 dalam sepekan ini yang didominasi siswa SMP 2 di Kelurahan Durian II, Sapan. Dengan demikian, kata dia, jumlah siswa yg terinfeksi sampai saat ini sudah mencapai 30 orang (ket.perbedaan data by name 28 siswa + 1 TU dan 1 Satpam-red) dengan rincian tanggal 7 April lalu positif 21 orang dan hari ini 9 orang.
Baca Juga
- BREAKING NEWS: Polres Padang Panjang Tutup Jalan Lembah Anai Sejak Tadi Malam
- Breaking News: Pangkalan Dilanda Banjir, Jalan Sumbar Riau Kembali Lumpuh
- BREAKING NEWS: Satu Meninggal Akibat Tabrakan Minibus Kontra Dump Truck di Jalinsum Dharmasraya
- Breaking News: Turki Digoyang Gempa M7,8, Guncangan sampai Yunani & Lebanon
- Breaking News : Terjadi Tabrakan Beruntun Di Jalan Lintas Bukittinggi - Padang Panjang
Menyikapi kondisi pandemi itu, pemerintah Kota Sawahlunto mengambil tindakan untuk mengkarantina semua korban ke pusat karantina di Balai Diklat Tambang Bawah Tanag (BDTBT) Sei Durian dan Asrama W 39 milik PT Bukit Asam UPO di Kelurahan Saringan. Sedangkan bagi sekolah atau pesantren yg siswanya tinggal diasrama diingatkan sebelum masuk asrama wajib test Rapit antigen dengan hasilnya dinyatakan negatif.
Hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan di lingkungan sekolah atau pesantren dan asrama ditengah menghadapi bulan suci Ramadhan tahun ini.
"Saya menghimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang lebih ketat.Karena dibulan puasa juga berpotensi terjadinya peningkatan kasus COVID-19 dikarenakan adanya kerumunan seperti pada saat sholat berjamaah dan terbukanya pasar pabukoan (takjil) yang diizinkan pemerintah. InsyaAllah dengan penerapan ketat, kita tetap aman dan tidak akan terjadi peningkatan kasus baru COVID-19." Ungkap Yasril.
Sebagai upaya menangkal penularan COVID-19 pihak pemerintah minta para lansia umur 60 tahun keatas untuk divaksin. Karena lansia merupakan salah satu program vaksinasi yang diprioritaskan untuk divaksin karena menurut penelitian angka penularan terhadap lansia diperkirakan sekitar 10 persen, akan tetapi lansia yang sempat dirawat dirumah sakit angkanya justru lebih tinggi. Dan sekitar 50 persen dari lansia yg dirawat meninggal akibat Covid 19 ini.
Berdasarkan data yang dirilis anggota Satgas COVID-19 Sawahlunto Sri Wareski Ismal dan Mulya Cahyana hari ini 10 April 2021 terdapat 480 warga yang positif, dan sembuh 415 dan 7 meninggal. (iyos)
Komentar